Poseidon

5.2K 573 65
                                    


'Lakukan, Jen.' -Rose.

'Jangan 10 detik. Karena banyak murid yang keluar dan kita tak tahu siapa yang mencurigakan. Jadi cukup 1 detik saja. Aku takut jika ada salah satu atau lebih yang ternyata ada di dekatmu.' -Lisa

"Berhenti disini, Tae. Aku akan mengeluarkan aura-ku sambil berjalan agar tak mencurigakan. Nanti aku akan kembali kemari." ujar Jennie. Taehyung mengangguk lalu ia berdiri diam disana. Ia memperhatikan Jennie yang tengah berjalan memunggunginya.

Jennie berjalan dengan tampang datarnya seakan tak terjadi apapun.

'Sudah terasa. Cukup.' -Jisoo.

Taehyung berpura-pura bermain ponselnya sambil bersender pada tembok yang ada di koridor itu. Jennie memutar balik arah menuju Taehyung berada.

'Got7 kembali datang kemari. Sepertinya mereka benar-benar mencarinya.' -Taehyung

Jennie berlalu begitu saja melewati segerombol laki-laki yang ia ketahui adalah 'Got7' itu.

"Jennie?" panggil seseorang dari arah belakang. Jennie menoleh perlahan kebelakang dengan tampang datar seperti biasanya.

"Ya?" jawab Jennie. Gadia bermata kucing itu memincingkan sebelah alisnya.

"Tidak. Aku hanya memastikan jika aku tak salah orang." jawab orang itu sambil tersenyum.

"Kau masih ingat aku? Aku yang berkenalan denganmu kemarin di halaman." lanjutnya seraya menunjuk dirinya sendiri. Pria itu menatap penuh harap. Berharap gadis itu mengingat dirinya.

Jennie mengangguk, "Mark."

"Ap---"

"Maaf, aku harus pergi sekarang. Temanku pasti sudah sangat menungguku." putus Jennie. Pria yang bernama Mark itu hanya tersenyum kikuk lalu mengangguk. Ia melambaikan tangannya pada Jennie. Namun gadis itu hanya tersenyum tipis lalu berbalik berjalan meninggalkan sekumpulan laki-laki yang masih menatap dirinya.

Jennie berjalan melewati Taehyung begitu saja.

'Jangan jalan bersamaku. Beri jarak.' -Jennie.

'Baiklah.' -Taehyung.

Melihat Jennie yang telah berjalan cukup jauh darinya. Taehyung pun segera beranjak mengikuti gadis itu pergi.

Seorang gadis berlari sambil memeluk beberapa buku. Tanpa sengaja ia menabrak bahu Jennie yang sedang berjalan dengan arah yang berlawanan. Mereka berdua jatuh terduduk dengan buku-buku yang berceceran di sekitarnya mereka. Kedua wanita itu berhasil menjadi sorotan para murid yang ada disana.

"M-maafkan aku. Aku terburu-buru sekali." kata gadis itu seraya berdiri dan juga membantu Jennie berdiri. Gadis itu segera membungkuk meminta maaf.

"Hm, tidak apa-apa." balas Jennie seraya merapikan seragamnya.

Jennie berjongkok membantu gadis yang menabraknya itu mengambil buku-buku yang tengah berserakan disana.

"Benar tidak apa-apa?" tanyanya lagi seraya menatap takut Jennie.

Jennie menatap intens kedua mata gadis di hadapannya itu. Membuat gadis itu menunduk takut.

"Ma-maafkan aku. Jangan marah padaku." katanya kembali dengan nada bergetar.

Jennie menepuk bahu gadis itu. Membuat gadis itu mendongak menatap Jennie kembali. "Kau tidak sengaja menabrakku. Jadi aku tak akan marah. Tenang saja." ujarnya seraya tersenyum.

Gadis itu mengangguk ragu lalu berdiri.

"Buku yang kau bawa banyak sekali. Jadi biar ku bantu," kata Jennie. Gadis itu menatap Jennie lalu segera menggeleng cepat.

Other DimensionsWhere stories live. Discover now