Latihan 2/2

6.8K 716 29
                                    

Rose berjalan sambil membopong tubuh Jimin menuju ruang tengah. Semua yang berada disana langsung terkejut melihat keadaan keduanya. Mereka semua lantas segera menghampiri keduanya, membantu Rose dan Jimin berjalan.

"Ada yang terjadi?" tanya Jennie yang sudah merangkul pinggang Rose dan membantu gadis itu untuk duduk.

Rose menghela napasnya lalu menoleh kearah Jennie, "Aku kehilangan kendali saat mengatur akar-akar ku. Dan akar itu mengenaiku dan juga Jimin." jelas Rose. Mereka semua memangut paham lalu beralih menatap luka Jimin.

Rose melihat kaki Jimin yang masih mengeluarkan darah pun hendak beranjak dari tempatnya, namun Jisoo mencekalnya untuk tetap duduk di tempatnya.

"Biar aku yang mengobati Jimin. Lisa tolong kau obati Rose." pinta Jisoo yang langsung diangguki oleh Lisa.

Jisoo menyentuh luka Jimin dan keluarlah cahaya hijau dari tangannya. Jimin meringis kecil karena lukanya terasa perih. Lisa pun melakukan hal yang sama kepada luka Rose. Luka mulai menutup, bekas darah pun ikut menghilang.

"Sudah."

Jimin mengangkat kakinya yang sebelumnya terluka. Tak ada luka ataupun bekasnya, kakinya kembali seperti semula.

"Ilang bekasnya, woaah!" heboh Jin yang langsung memukul kaki Jimin yang sebelumnya terluka dengan keras.

"Sakit, goblok! Ga usah dipukul juga!" seru Jimin keras seraya membalas pukulan Jin.

"Lisa, kamu tidak berlatih?" tanya Rose yang melihat Lisa yang tampak masih segar. Berbeda dengan Jisoo dan Jennie yang sedikit kusut.

"Aku ingin berlatih membuat bola api besar. Tapi aku takut membakar rumah ini." jelas Lisa datar. Gadis ini memang sulit menunjukan ekspresinya dan itulah yang membuatnya terlihat seperti gadis berkarakter dingin seperti Jennie. Lisa sebenarnya gadis yang hangat dan ceria, namun hanya ia tunjukan pada keluarga dan sahabatnya saja.

"Ah benar juga, kekuatanmu sangat berbahaya jika dilakukan disini." sahut Jennie diikuti anggukan setuju oleh yang lainnya.

"Berlatih menembak saja! Dulu kau mencoba menembak kepala clan Vampire menggunakan kristalmu yang tajam itu, 'kan? Namun meleset, hahaha!" ungkap Rose diakhiri dengan tawa mengingat kejadian saat itu. Jennie terkekeh kecil, Jisoo tertawa terbahak-bahak sedangkan Lisa mendengus kesal.

"Saat itu pertama kalinya. Aku baru saja belajar membuat kristal tajam dan menembak 2 hari sebelum kejadian itu." Lisa merengut kesal sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"Sudahlah, kenapa kau tak berlatih menembak kristal tajam lagi saja?" lerai Jungkook seraya bertanya kepada Lisa. Lisa menoleh kearah Jungkook, "Bagaimana?"

"Bagaimana jika di halaman belakang?" saran Taehyung, Jungkook langsung tersenyum lebar dan mengangguk, "Bener juga! Ayo Lisa, aku temani berlatih!" ajak Jungkook bersemangat. Lisa hanya mengangguk dan mengikuti Jungkook yang tengah menarik tangannya menuju keluar ruangan.

•••••••••••

Saat ini Lisa sedang berada di halaman belakang bersama Jungkook. Gadis itu telah membuat patung manusia atas perintah Jungkook. Lisa hanya mengikuti segala intruksi dari Jungkook.

"Bagaimana caramu saat itu? Maksudku caramu menembak saat itu?" tanya Jungkook. Lisa hanya membentuk tangannya layaknya tembakan. Melipat jari kelingking, manis dan tengahnya.

Lalu gadis itu menembakkannya kearah patung itu namun meleset. Lisa mendengus lalu menoleh kearah Jungkook, "Hanya seperti itu."

Jungkook terkekeh kecil, ia segera mengambil pistol dari tas pistol miliknya. Ia membidik patung itu dan menembakkannya kearah sana. Dan itu sukses membuat Lisa terkejut karena Jungkook berhasil mengenai kepala patung itu.

Other DimensionsWhere stories live. Discover now