Again

1.7K 280 34
                                    






Tentang Jongin, kenangan indah, dan juga mantan terindahnya.







Tak pernah terpikir oleh Jongin putus bisa semenakutkan ini. Tak bisa melihat wajah pria tersebut, tak bisa menggenggam tangan pucatnya, serta tak dapat lagi menikmati bagaimana hangatnya pelukan pria itu meski dia selalu dingin pada Jongin.

Lalu selang satu minggu putusnya mereka, Jongin menerima sebuah amplop putih dengan nama nya di sana.

Dia tak dapat menahan tangisnya ketika melihat nama pria yang paling ia cintai tertulis disana. Masalahnya bukan nama Jongin yang tercantum sebagai mempelai wanita disana, tapi Bae Irene, sahabatnya sendiri.

Jongin sadar diri...

Dia memang tak akan pernah bisa mengimbangi level keduanya. Bahkan dengan seluruh aset yang orang tua Jongin punya saat ini tak akan bisa menandingi seperseratus kekayaan tuan Oh maupun tuan Bae.

Dia dan Sehun sudah menjalin kasih sejak keduanya masih sama-sama SMA. Meski pria itu selalu dingin terhadap Jongin, namun Sehun bukanlah pria yang pandai main mata, atau berselingkuh kepada perempuan lain.

10 tahun mereka berkencan, tapi hanya dalam waktu seminggu paska putus dengannya Sehun sudah akan menikah dengan sahabat Jongin sendiri. Anak pemilik perusahaan dimana Jongin bekerja, Bae Irene.

Jongin bahkan tak tahu mengapa mereka putus.

Seminggu yang lalu Sehun tiba-tiba datang dan berucap, "Mari berpisah." dengan mudahnya.

Jujur Jongin belum bisa menerima semuanya.

Semua kenangan selama 10 tahun ini terus terngiang di otaknya.

Dan hari ini. Hari terberat dimana dia harus datang ke gedung pernikahan Sehun dan juga Irene. Jantungnya tak berhenti berdenyut nyeri. Senyum palsunya bahkan tak dapat menghiasi wajah pucatnya. Hidupnya terlampau berantakan seminggu ini.

Cklek

Irene tersenyum lebar saat Jongin datang ke ruangannya. Wanita itu menepuk-nepuk tempat kosong tepat disebelahnya, dan mempersilahkan Jongin dengan pakaian lusuhnya untuk duduk.

"Tuan tolong fotokan kami." Ujarnya pada sang fotografer. Jongin memaksakan senyum terbaiknya. Setidaknya dia tidak boleh mengecewakan anak bos nya.

"Aku bahagia sekali Jong... akhirnya kami menikah."

Kalian tahu apa yang Jongin ingin lakukan saat ini? Ia benar-benar ingin menghabisi wanita ini sekarang juga. Seharusnya Jongin yang duduk disini. Seharusnya dia yang berdiri di altar bersama Sehun. Bagaimana mungkin Irene begitu santainya tersenyum bahagia didepannya, padahal wanita itu tahu seberapa lama hubungan Jongin dengan Sehun.

"Selamat." Hanya kata itu yang dapat Jongin ucap. Dia tak mampu berbicara lebih banyak lagi. Takut menangis.

"Kalau begitu hampiri lah Sehun. Ku rasa dia sedang menunggu mu." Ujarnya terlampau santai.

Jongin pun mengangguk kecil dan berjalan pelan keruangan tempat mempelai pria. Jongin tau jika Irene pasti sedang tersenyum puas di belakang sana. Dia pasti sudah merasa puas karena sudah berhasil memiliki Sehun sepenuhnya.

Langkah Jongin perlahan memelan saat ia memasuki ruangan Sehun. Pria itu terlihat tampan luas biasa. Jongin sudah sering melihatnya menggunakan setelan formal seperti itu. Namun kali ini pria itu benar-benar terlihat menawan.

Sehun berbalik ke arah Jongin dan menatap wanita itu datar.

"Kenapa kau kemari?"

"Irene mengundangku." Jongin melangkah pelan ke arah pria tersebut. Sedikit merapihkan dasi Sehun yang terlihat sedikit miring dan juga mengusap bagian depan jas nya.

"Kau terlihat sangat tampan."

"Kau seharusnya tak kemari. Cepatlah pulang..."

"Tidak. Bagaimana mungkin aku melewatkan momen paling bahagia orang yang paling aku cintai."

"..."

"Hehe... maaf karena masih mencintaimu. Setelah ini. Aku janji, aku tidak akan muncul dihadapan kalian berdua. Ini pesakitan terakhirku. Aku mungkin akan menyusul ibu ku ke surga. Jagalah Irene. Aku mencintai mu." Tak terasa, butiran air mata jatuh begitu saja. Jongin mengusap air matanya kasar dan menepuk pelan bahu Sehun.

"Jika di kehidupan kedua kita bertemu... aku berharap kita akan ditakdirkan menjadi sepasang kekasih lagi. Meskipun tak berakhir indah, namun aku bahagia. Sampai jumpa Sehun." Sehun membuang muka dan membiarkan Jongin pergi meninggalkannya.






"Mempelai wanita dipersilahkan masuk..." ujar sang mc.

Jongin duduk dibangku paling belakang. Ia menatap Sehun dengan mata bengkaknya. Sepuluh menit sebekum acara dimulai Jongin menangis di toilet. Hatinya kembali rapuh ketika harus berhadapan dengan Sehun.

Ketika Irene sudah berada di samping Sehun, air mata Jongin kembali keluar. Tapi dia sudah bertekad untuk menguatkan hatinya.

Tiba saat dimana Sehun dan Irene mengucapkan janji suci. Namun Sehun tidak kunjung mengucapkan janji nya. Orang-orang berpikir jika dia pasti gugup namun tidak dengan Irene.

"Cepat ucapkan janji mu Sehun... atau aku--"

Sehun melangkah cepat ke arah sang Mc dan merebut mic yang ada ditangan dang Mc.

"Aku ingin membuat pengakuan..."

Tuan Oh berdiri, mencoba untuk menghentikan aksi bodoh Sehun.

"Aku terpakasa menikah dengan Bae Irene karena keluargaku mengancam akan menghabisi orang yang aku cintai.

Awalnya aku ingin menurutinya. Namun saat wanita itu datang ke ruangan ku tadi. Hati ku sakit saat melihatnya menangis. Aku benci keluarga ku. Aku benci keluarga tuan Bae. Aku benci harus terlahir didalam keluarga kaya raya seperti ini." Sehun perlahan berjalan menuju Jongin. Dia bahkan tak memperdulikan panggilan orang tuanya di belakang sana.

"Maaf sudah membuatmu menderita. Tapi, aku berjanji ini akan jadi pertama dan terakhir kalinya aku menyakitimu. Karena mulai detik ini, aku akan menentang dunia untuk mempertahankanmu di sisiku. Aku mencintaimu Kim Jongin." Jongin langsung merengsek masuk kedalam pelukan Sehun. Tangis nya semakin kencang saat Sehun mengusap punggungnya, menenangkannya.

"Maafkan pecundang ini. Aku akan menjagamu mulai dari sekarang."







The end

First Publish: 14 Februari 2019

Republish: 4 September 2020

DRABBLES _ KJI PCY OSH WYFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang