You Don't Love Me

2.8K 284 28
                                    

Terinspirasi dari lagu Spica- You don't Love Me.





Alisku hanya terangkat saat melihat sosok pria yang harusnya berada disampingku kini malah berada diujung lorong sekolah dengan seorang gadis lain. Terlihat dekat dan begitu hangat. Sesekali mereka tersenyum dan menyentuh tangan satu sama lain. Namun sudut bibirku ikut terangkat saat melihat si gadis yang aku pun tak tahu masih perawan atau tidak, itu menyentuh wajah Kris .

"Seperti dugaan semua orang, kau memang tidak mencintaiku. Dasar tonggos sialan!"








Hari ini adalah hari jadi kami yang ke 6 bulan. Aku sudah menyiapkan sebuah kejutan kecil untuk pria kelebihan kalsium itu. Tidak banyak, hanya sepotong kue dan juga beberapa lilin.

Aku membawa kue itu ke rumahnya yang kebetulan hanya berbeda satu blok dari rumahku. Meskipun jaraknya terbilang dekat dan dapat di tempuh dalam waktu 5 menit, namun tetap saja ada banyak halangan yang menimpa ku. Dari tak dibolehkan untuk keluar malam hari oleh ibu, sehingga aku memutuskan untuk kabur diam-diam. Lalu kue yang dicomot kecil oleh ayahku, hingga lilin yang patah karena terinjak olehku. Mungkin ini adalah hari tersialku, tapi aku tidak boleh menyerah! Aku harus memberikan kejutan ini pada Kris.

Saat sampai didepan rumahnya, aku melihat adik Kris, Xuanyi, yang baru saja sampai dari supermarket. Adiknya begitu baik, dan dia juga bersekolah di tempat yang sama dengan kami. Gadis itu tersenyum dan mempersilahkan ku untuk masuk.

Setelah memastikan si tiang itu masih didalam kamar, aku dan Xuanyi mulai menata lilin dan menyalakan api. Dan setelah hitungan ke 3, aku pun membuka pintu kamar Kris.

"Kejutan! Selamat hari jadi yang ke 6 bulan." Aku berujar riang. Aku benar-benar berharap jika Kris akan terharu, atau akan menyambutku dengan wajah berserinya. Namun aku salah besar. Karena pria itu malah terlihat sedikit murka.

"Kau terlambat Jongin! Hari jadi kita bahkan sudah lewat dari 24 jam yang lalu. Dan ini! Kenapa hanya ada 4 lilin dan juga sepotong kue? Kau bahkan tak niat sama sekali rupanya."

Heol! Bukankah aku lebih baik darinya? Dia bahkan tak pernah mengucapkan selamat setiap hari jadi kami selama 6 bulan berpacaran. Selalu aku, aku, dan aku. Hanya aku yang berusaha untuk mendekatinya, tapi dia tidak.

"Ge~ aku rasa kau berlebihan. Jongin sudah berusaha semaksimal mungkin, tidak seharusnya kau memarahinya."

"Wu Xuanyi, pergilah. Jangan coba-coba untuk membela teman sekelasmu ini." Bukan hanya Xuanyi yang tersentak, aku juga.

Inilah Kris, dengan segala kesempurnaannya. Hal-hal kecil yang bahkan tidak mengganggu pun akan ia urusi hingga tuntas. Namun aku tak menyukainya. Itu terdengar aneh dan juga tak normal menurutku.

"Mengapa kau selalu mempersalahkan hal-hal kecil? Itu bukan berpacaran namanya!"

"Memangnya kenapa? Jika kau tak suka dengan gaya ku, silahkan pergi!" Dengan kesal, ku banting kue tersebut dan pergi dari rumah Kris dengan air mata yang menumpuk dipelupuk mata.

Namun sayangnya, saat sampai didepan rumah ku, ayah dan ibuku terlihat begitu menyeramkan.

"Kim Jongin, kau tidur di kandang Monggu!"








Esok harinya aku pergi ke sekolah dengan wajah ditekuk berlipat-lipat. Untung semalam aku tidak benar-benar tidur dikandang Monggu, tapi sebagai gantinya ayah tidak memberiku uang saku selama 3 hari. Dan kabar buruknya, aku sama sekali tidak memiliki tabungan.

Bicara mengenai ayah dan ibu, sebenarnya mereka berdua tahu jika aku berkencan dengan Kris. Namun mereka begitu menentangnya karena ayahku bilang Kris terlihat seperti seorang bajingan yang mungkin saja akan menyakitiku suatu saat nanti. Tapi ayah salah. Karena Kris sudah menyakitiku disaat kami baru saja resmi berpacaran.







DRABBLES _ KJI PCY OSH WYFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang