Sepuluh Tahun Kemudian

8.5K 361 0
                                    

"Moza , buka pintunya sayang. Mama pengen bicara sama kamu" Lolita mencoba membujuk Moza yang sedang mengurung diri di kamar.

"Nggak. Aku nggak akan buka pintu sebelum mama membatalkan pernikahan mama dengan teman mama itu. Aku nggak akan setuju Ma"

Sekian lama Lolita hidup menjanda. Dia memutuskan untuk menikah dengan Jerry Zoufman pria keturunan Indonesia - Inggris  teman satu kantornya. Lolita sudah 5 tahun ini bekerja di sebuah perusahaan telekomunikasi sebagai customer service. Sedangkan Jerry atasannya. Jerry pun status duda dengan satu anak laki-laki.

"Sayang, Om Jerry itu baik kok. Dia juga punya anak laki-laki seusia kamu Moza"

Moza tetap tidak bergeming.

Sekarang usia Moza 19 tahun dan mungkin udah seusianya sudah memahami arti perceraian.

"Moza, nanti malam Om Jerry akan ke rumah kita dan makan malam di luar. Kamu dandan yang cantik ya sayang"

"Mama egois, mama nggak merhatiin perasaan aku. Aku nggak mau punya ayah tiri apalagi saudara tiri. Nggak mau,  Ma!"

♣♣♣♣♣

Di Universitas Persada, Moza cukup dikenal. Selain dia cantik mempunyai kulit coklat khas wanita Asia, Moza pun dikenal sebagai gadis pembalap liar. Ya setiap week end Moza selalu datang ke jalan raya yang memang selalu diadakan lomba balap liar.

"Moza, nanti malam lo ditantang Ian di tempat biasa" ujar Bembenk-asistennya saat balapan liar.

"Oke. Lo tinggal atur itu dan gue akan menang malam ini"seru Moza sambil berlalu.

Lolita sering mengingatkan Moza untuk tidak balapan liar lagi tapi Moza tak pernah mendengarkannya.

**

hoah...gaje ya part awalnya. Rapopo deh...
coment n vote ya

221092♥

Thank you My Stepbrother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang