2nd Season: Dua Puluh Sembilan

1.2K 129 14
                                    

Dengan tak sabar Naruto masuk ke kantor Hokage tanpa permisi terlebih dahulu. Kakashi yang sedang berbincang bersama Gaara dan para tertua desa menengok ke arah pintu. Naruto datang bersama Sasuke di belakang. Napasnya berantakan dan beberapa bagian wajahnya legam. Sasuke juga, pakaiannya kotor, tapi tak sampai terengah-engah.

"Ada apa ini? Bisakah ketuk pintu terlebih dahulu?" Salah satu diantara yang tertua berbicara. Nadanya sinis menandakan tak suka.

"Kakashi-sensei, aku tak bisa diam terus seperti ini! Tugaskan aku untuk mencari Shiina!" Naruto maju ke tempat Kakashi tanpa mempedulikan pertanyaan dari para tertua.

"Tenang dulu, Naruto. Kami sekarang sedang menyusun strategi." Kakashi menenangkan Naruto.

"Mana Shikamaru kalau begitu?" Naruto mengedarkan pandangan, hanya ada Gaara sebagai perwakilan termuda.

"Dia ...." Kakashi menghela napas karena Shikamaru masih belum kembali. Shikamaru masih memusingkan soal laporan dari jurus shintenshin Ino. "Dia sedang tidak bagus untuk menyusun langkah-langkah."

"Tak baik terus menyusun langkah tanpa bertindak." Sasuke mengeluarkan suara.

Kakashi menengok lagi. "Bertindak langsung tanpa rencana itu lebih buruk. Kita tak tahu musuh macam apa yang menculik Shiina. Dan hubungan apa yang dimiliki musuh dengan ketiga bocah misterius."

Sasuke tak menyahut karena omongan Kakashi dirasa benar.

"Aku tak peduli! Aku ingin menyelamatkan Shiina sekarang juga. Kalau Kakashi-sensei terus mencegah, aku akan pergi sendiri."

"Hentikan, Naruto! Musuh jelas-jelas memancingmu dengan Shiina sebagai umpan! Tunggu sebentar sampai kita benar-benar tahu langkah aman menyelamatkan Shiina tanpa mengorbankan dirimu." Kakashi terbawa suasana.

"Sejak kapan si pecundang ini mau berdiam diri entah itu titah dari Hokage langsung, Kakashi?" Sasuke tampaknya punya emosi tersimpan.

Kakashi melirik Sasuke, kedua matanya berfokus pada pemuda yang dahulu sempat menjadi buronan tingkat S. Sasuke maju dan sekarang berdiri di samping rivalnya.

"Dia tidak sebodoh dulu, Kakashi."

Kakashi terdiam karena aura keduanya menandakan bahwa mereka siap.

"Lagipula, aku ini pahlawan dunia. Mana mungkin aku selamatkan dunia dan sekarang duduk diam melihat adikku diculik orang! Siapapun dia penculiknya, aku tak akan memaafkan. Jika dia ada urusan denganku, kenapa dia harus melibatkan Shiina, ttebayo?!" Naruto meninju meja Hokage.

Kakashi menghela napas kembali.

"Ya kan, Gaara?" Naruto menengok pada Kazekage.

Kazekage terperanjat.

Naruto menampilkan senyuman lebarnya yang khas. "Kita akan menyelamatkan Shiina. Kau ikut, kan, Gaara? Tunanganmu sedang dalam bahaya. Ayo, Gaara."

Tapi ... Gaara tak menyahut. Wajahnya ia buang ke samping.

"Gaara?" Naruto mengerutkan dahi karena respons Gaara yang tak sesuai ekspetasi.

Suara ribut-ribut memotong kebingungan Naruto terhadap Gaara. Suara ribut orang berlari dan orang mencegah terdengar semakin mendekat. Semua yang berada di ruangan menatap ke arah pintu. Kemudian tak lama seseorang masuk dengan terburu-buru. Jounin yang mengejarnya ikut masuk dan meringkuknya di lantai.

"Kau kan ...." Naruto ingat siapa dia.

"Aku ... aku merasakan chakra Shiina-chan!" Topeng terlepas saat pemuda itu mengangkat wajah. Betapa berkeringat dan letihnya pemuda itu.

Mata Gaara melebar melihat siapa yang datang ke kantor Hokage membawa serta berita menggembirakan.

"Kurui! Omae!" Naruto menyambutnya dengan sangat gembira.

Hati Gaara tersayat. Kenangan pahit di kedai dango terulang.

Kakashi memerintahkan Jounin untuk membiarkan Kurui serta mengizinkan Jounin tersebut kembali pada penjagaan di depan kantor.

"Jadi, kau Kurui dari Kumogakure. Apa maksudmu dengan chakra milik Shiina?" Kakashi memastikan bahwa pemuda itu tak berbicara bohong.

Masih dalam keadaan letih, Kurui bangkit berdiri. "Sebelumnya, Shiina-chan telah mengajarkanku cara mengaktifkan chakra sensorik. Dia memberikan chakra nya padaku agar aku dapat menggunakan tipe sensorik. Lalu ... lalu ketika diperjalanan ke Kumo aku mencoba kembali mengaktifkan jutsu, seketika itu aku merasakan aliran chakra Shiina-chan yang mengalir kuat di suatu tempat! Aku terburu-buru datang ke sini, karena saat sudah sampai di tempat chakra Shiina-chan, tidak ada apa-apa selain tanah kosong!"

"Di mana letaknya?" Kakashi kembali melempar pertanyaan.

"Tak begitu jauh juga tak begitu dekat. Aku akan antarkan kalian ke sana! Aku juga ingin menyelamatkan Shiina-chan sekarang juga!" Pemuda itu memiliki surai putih kebiruan, mata emas tajam, dan wajah yang tegas.

Gaara menahan gejolak ingin memukul orang itu. Datang mengacaukan perasaannya. Di kedai dango, maupun di kantor Hokage. Dia seperti tahu segalanya tentang Shiina! Seperti Shiina dan dirinya selalu—

Gaara terperanjat akan pemikiran di kepala. Dia ingat Temari memberinya peringatan. Jika Shiina terus ditinggal sendirian tanpa sering dikunjungi, akan ada pemuda lain yang mengambilnya. Dan hal itu benar-benar terjadi sekarang. Gaara tak lagi mempunyai amarah. Dia semakin terdiam dan memikirkan betapa sibuknya ia sampai tak punya waktu untuk mengunjungi Shiina. Dia pikir setelah bertunangan Shiina sudah menjadi miliknya dalam artian keseluruhan ....

"Kau ikut kan, Gaara?" Suara Naruto membangunkannya.

"Aku ...." Gaara menggantungkan jawaban.

Kurui terkejut melihat tunangan Shiina ada di sini.

"... aku tidak ...." Gaara merasa lemah dan malu. "Aku tidak ikut."

"Hah?" Tentu Naruto tak mau mendengar jawaban semacam itu. "Apa maksudmu? Kau ikut, kan?" Naruto mendekat dengan suara yang memelan.

"Kau pergi saja, aku tak—" Gaara menerima pukulan dari Naruto. Membuatnya terjatuh dari kursi dan meringis di lantai.

"BAGUS! Setelah pulang dari sini, kau ... kau bukan lagi tunangannya!" Naruto berteriak dan mengambil kesimpulan dalam kepalanya yang panas.

Keterkejutan terjadi dan atmosfer di ruangan agak berbeda. Gaara bangkit berdiri untuk berbicara. Tapi, Naruto pergi begitu saja sembari mengajak Sasuke dan Kurui.

Apa yang telah aku lakukan?

Apa yang membekas di pipi tak sesakit penyesalan di hati.

-NNI: 2nd Season-

To be continue...

A/n:

Gaara:')))

Naruto no Imouto (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang