2nd Season: Sembilan

2.6K 266 52
                                    

Temari mendorong pintu itu, membuka ruangan tersebut.

Dan terlihatlah di dalamnya ... ruangan lumayan besar, juga banyak dokumen-dokumen serta berkas-berkas. Di sana terlihatlah, sosok pemuda dewasa yang sedang berkutat dengan berkas-berkas di mejanya.

Seorang pemuda berwajah datar, berambut merah, berbaju merah panjang. Sunagakure no Kazekage.

Sabaku no Gaara.

"Yo, Gaara." Ucap Temari melangkah masuk ke dalam ruangan mendekat kearah adiknya yang tengah serius.

Shiina mengekor dari belakang Temari.

Kini wajahnya tidak bersemu malu lagi. Merebahkan seluruh pandangannya melihat sekeliling ruangan, terutama pada berkas-berkas yang menggunung di pinggiran dan di belakang sosok Gaara.

Kini Temari dan Shiina telah tepat berada di hadapan Gaara. Hanya dipisahkan oleh sebuah meja kayu berukuran sedang.

Gaara nampaknya amat serius pada gulungan di tangan, dan sedang membandingkan isi gulungan dengan berkas di mejanya.

"Gaara?" Temari berucap kembali.

Namun Gaara masih saja serius. Sekarang kerutan di dahinya muncul, wajah tampan Gaara terlihat lelah. Namun masih saja terlihat bersinar dan enak dipandang.

"Woi, Gaara!" Sekarang Temari agak berteriak.

Gaara sepertinya telah tersadar dari keseriusannya dalam meneliti setiap kata yang ada pada gulungan dan berkas di mejanya. Perlahan ia menengadahkan kepalanya menatap kakaknya.

"Oh, Temari." Ucapnya polos.

Kemudian Gaara menyadari sosok gadis di samping Temari. Ia memainkan manik hijau muda miliknya melihat siapa gerangan yang di bawa oleh Temari.

Shiina tersenyum ramah.

Melihat wanita manis yang ia rindukan, Gaara pun langsung berdiri dari tempat duduknya.

"Shi-Shiina," gumamnya kaget dengan mata yang agak membelotot kaget.

Keduanya, Shiina dan Gaara saling memandang satu sama lain. Kedua mata berbeda warna itu saling bertemu.

Deg! Deg!

Suara degupan jantung mereka masing-masing dapat mereka rasakan dengan jelas, juga desiran aneh dan rasa rindu membuncah dalam diri mereka. Membuat wajah keduanya saling menampilkan warna semu yang lucu di kedua tebing pipi putih mereka.

Shiina tersadar, langsung menundukkan kepalanya.

Gaara menyadari Shiina yang tertunduk malu. Gaara menegakkan tubuhnya, menutupi wajahnya yang bersemu dengan punggung tangan kanannya, dan melirik ke arah lain.

Sedangkan Temari. Tersenyum lebar melihat pemandangan kedua insan yang saling malu-malu.

Beberapa saat situasinya masih saling mendiamkan satu sama lain disini.

Kenapa aku jadi teringat waktu jalan-jalan ke kedai dango bersama Gaara, sih?!. Shiina menjerit dalam ruang hatinya sendiri, masih tertunduk menyembunyikan wajahnya yang kian bersemu.

Ke-kenapa Shiina tiba-tiba disini?. Gaara menanyai dirinya sendiri. Meskipun bertanya seperti itu, pada kenyataannya, Gaara tengah menahan gejolak bahagia di dadanya. Karena sang kekasih datang berkunjung.

Temari melihat keduanya secara bergantian.

"Em, mau sampai kapan hening seperti ini?" Akhirnya Temari berbunyi juga. Membuat kedua insan itu tersadar dari lamunan masing-masing dan menengok ke arah Temari.

Naruto no Imouto (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang