Epilog -First Season End-

4.7K 454 64
                                    


"Shiinaaa!" Teriak Naruto.

"Nii ... chan," bisik Shiina dengan lirihnya.

"Nii ... chan, Nii ..."

Bukan, dia ... dia bukan kakakku.

"Nii, chan, Nii-chan ..."

Dia bukan kakakku!

"Nii ... chan."

Nama keluargaku bukan Uzumaki!!

"Nii,"

Ayahku Bukan Minato!

"... chan."

Ibuku bukan Kushina!

"..."

Aku ... aku!

Perlahan, air mata jatuh dari kelopak matanya.

Sreeet!

"Eh?"

Secara tiba-tiba, semuanya menjadi hitam, menjadi gelap. Shiina bingung. Semua kekacauan yang tadi hilang kemana?

Tiba-tiba suara seorang pria terdengar langsung di daur telinga Shiina ...

Suara pria yang amat sangat lembut, halus.

Ia berucap.

"Saa, modore masho ...

... Takahashi-san ..."

.
.
.
.
.

"NARUTOO!!"

Shiina berteriak amat keras, keras sekali.

Shiina kini sedang terbaring di kasur putih. Saat berteriak tadi, posisinya menjadi duduk.

"Ha, a ... a .. ha ..." napasnya terengah-engah, matanya terbelalak hebat.

Melihat dirinya kini sedang berada di sebuah kamar perawatan di rumah sakit.

"Aku ... dimana?" Tanyanya sembari menyipitkan mata melihat ke seluruh ruangan, kepalanya menengok kesana-kemari.

Saat tepat wajahnya mengarah ke jendela. Di saat itulah, Shiina membelalakan lagi matanya, mata bermanik hitamnya.

"I, itu ..." bisiknya terbata-bata, tak percaya.

Wajah yang terpantul dari jendela itu menampakkan wujud gadis belia berambut biru dengan potongan rambut sebahu, mata hitam, kulit kuning langsat.

"Itu ... aku ..."

Yap! itu wajah asli Shiina, wajah yang entah sudah berapa lama belum ia lihat kembali. Wajah yang hampir Shiina lupakan, wajah yang diwariskan oleh kedua orang tuanya.

Perlahan, dengan perlahan namun pasti. Memori terakhir yang dilalui Shiina, menghampiri ke benaknya.

Memori ...

Memori

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Naruto no Imouto (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang