2nd Season: Sebelas

1.8K 221 49
                                    

Sasuke—pemuda berjubah krem—terpaku memandang aneh aktivitas sekitarnya. Desa, Sasuke baru menginjakkan kakinya di desa tempat ia dilahirkan (Konohagakure) setelah merantau sekian lama untuk menunaikan misi yang diamanahkan  oleh Rokudaime Hokage (Kakashi).

Sasuke masih kebingungan berada ditengah-tengah aktivitas warga desa yang terbilang tak biasa. Maksudnya, hal biasa yang sering terjadi seperti obrolan ibu-ibu, anak-anak yang saling kejar-kejaran, ataupun aktivitas jual-beli sudah cukup menganggunya. Sekarang aktivitas para warga lebih ramai daripada biasanya.

Ada apa, ya kira-kira?

Sasuke menghela napas, sudah cukup bingung baginya memikirkan tentang pemuda aneh dan kastil, kini ditambah dengan berisiknya kampung halaman.

Cukup. Aku akan bertemu Kakashi. Batin Sasuke mulai stabil dan melangkah lebih cepat.

"Ah. Sasuke!" Suara bocah hadir berteriak dari samping kiri Sasuke. Sasuke menoleh dan lumayan terkejut melihat bocah bersurai merah muda dengan gadis dewasa yang amat betul ia kenal berdiri di depan sebuah toko pakaian.

"Yoshitake? Sakura?" Sasuke terdiam dan membisikkan sendiri kedua nama yang menatap ke arahnya.

"Sasukeeee!" Yoshitake dengan riang berlari ke arah Sasuke. Sakura yang tengah menjinjing belanjaan itupun mulai berjalan pelan mendekat ke tempat Yoshitake dan Sasuke berada.

"Yoshitake?" Sasuke menunduk melihat bocah dengan cengiran lebar itu yang berdiri di depannya, kemudian mengangkat kembali wajahnya pada Sakura yang telah sampai di tempatnya.

"Okaeri nasai, Sasuke-kun," sambut lembut Sakura.

"Aku kembali." Sasuke berucap datar dan mulai menatap keduanya secara bergantian. "Sedang apa kalian di sini?"

"Tentu saja untuk membelikan hadiah pernikahan!" jawab Yoshitake senang sambil menunjuk ke arah bingkisan di tangan Sakura.

"Pernikahan?" Sasuke menengok pada Sakura.

Sakura langsung salah tingkah serta gugup. "Em, itu. Naruto dan Hinata."

"Ah? Pernikahan mereka hari ini?" Sasuke lagi-lagi diberi kejutan.

Sakura mengangguk. "Siang ini."

"Dan pesta besarnya nanti malam," tambah Yoshitake sambil melipat tangan.

Si usuratonkachi itu sudah mau menikah lagi. Aku belum beli apa-apa. Sasuke membatin.

"Ya sudah, teruskan lagi. Aku ada urusan." Sasuke pamit dan hendak pergi.

Namun langkah kakinya terhenti oleh pertanyaan dari sang calon istrinya sendiri, "Kau akan datang 'kan, Sasuke-kun?"

Sasuke terdiam beberapa detik, kemudian menengok tanpa melirik tepat pada mata Sakura. "Kemungkinan besar tidak, masih banyak yang harus kuurus."

Sakura terdiam, serasa menyesal menanyakan hal tersebut.

"Tapi tenang saja ... aku akan berikan hadiah pada Naruto. Juga kau, Sakura. Jangan cemberut, nanti kau susah tersenyum saat pernikahan kita." Sasuke sekarang tersenyum kecil dan melirikkan matanya pada sepasang Netra hijau muda milik Sakura.

Sakura tersentak kaget dan semburat muncul di kedua pipinya. "I—iya, Sasuke-kun." Lalu menunduk saking senangnya mendapatkan senyuman dari Sasuke.

Sasuke menurunkan kembali senyumnya dan shing, menghilang.

"Cie cieeeee. Tadi itu apa? Apa?" Yoshitake berbalik pada Sakura dan menggodanya dengan gerak-gerik kekanak-kanakan.

"Bu—bukan apa-apa ih!" Wajah Sakura semakin memerah, ia membalikkan kembali tubuh Yoshitake agar menghadap ke depan dan tak berbalik ke arahnya. "Sudah sudah. Ayo aku ajarkan jutsu medis."

Naruto no Imouto (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang