Tujuh

5.2K 596 94
                                    

Sudah beberapa hari sejak kunjungan tak terduga Itachi, sang buronan tingkat S.

Shiina sedang berlatih di tempat biasa bersama Kakashi.

"Dengarkan aku, Shiina." Ucap Kakashi.

Shiina memperhatikan gurunya.

"Di kayu di depan sana, aku sudah membuat 6 titik dengan darahku, kau harus mengenainya dengan 6 shuriken."

Shiina mengangguk dua kali.

"Coba kau lakukan." Perintah Kakashi.

"Ha'i!" Jawab Shiina mantap, kemudian menyiapkan dirinya, mengambil tiga shuriken oleh tangan kanannya dan tiga shuriken di tangan kiri.

Kalo yang beginian sih, gampang.

Shiina mengembangkan senyum meremehkan.

Menyiapkan dirinya. Kemudian

Syuuung! Syuung! Syuung!

Trak! Trak! Trak! Trak! Trak! Trak!

Ke enam shuriken di kedua tangannya melayang dan tepat mengenai sasaran.

Kakashi membulatkan matanya, kaget dengan ke akuratan muridnya, perlahan tersenyum tanda ia bangga kepada anak bungsu dari mendiang gurunya.

"Lihat, Sensei! Aku hebat, bukan. Uhuhu!" Shiina menyombongkan diri.

Kakashi hanya tersenyum.

Latihan taijutsu yang lainnya pun terjadi antar guru dan murid ini.

Setelah lebih dari setengah jam mereka berlatih tanpa henti. Akhirnya mereka berdua pun duduk dan berrehat di bawah pohon yang rindang nan hijau, Kakashi menyandarkan tubuhnya di batang kayu kokoh milik pohon rindang tadi, sedangkan Shiina merebahkan tubuhnya di rumput-rumput hijau.

"Uwaa!! Rame sekali hari ini, sensei!" Teriak Shiina riang sekali.

Lagi-lagi Kakashi memandang sambil tersenyum tulus melihat kepolosan gadis ini.

Selang beberapa menit,

"Oh iya, Shiina." Kakashi angkat bicara.

"Hmm?" Shiina bergumam sebagai responnya.

"Waktu melawan Itachi waktu itu, dari mana kau mendapat jutsu kekkai unik yang kau gunakan untuk mengelabui Itachi?" Tanya Kakashi.

Dengan segera Shiina pun duduk, matanya berkilauan menatap guru di samping kirinya.

"Akhirnya kau tanyakan itu~" ucap Shiina penuh keharuan.

Kakashi mengangkat halis kanannya.

"Kau tahu, sejak aku berhasil menemukan jutsu dan memamerkan padamu, sejak saat itu kau tak pernah nanya soal jutsu unikku ini, mou~ sensei!." Shiina merengek dengan imutnya.

"Ma, maafkan aku karena tak peka,"

"Hem!" Shiina cemberutkan pipinya.

"Sudah, sudah. Cepat ceritakan." Kakashi menarik-narik pipi kiri Shiina.

"A, a.." Shiina tepis dengan lembut tangan gurunya, kemudian memegang pipinya yang merah bekas dicubit.

"Hmm, begini ya sensei. Semenjak kau bilang kalau aku ini punya bakat dibidang genjutsu, otakku yang telah terlahir pintar ini, terrangsang dan tiba-tiba bekerja. Sejak saat itu aku telah melakukan banyak eksperimen." Jelas Shiina.

"Eksperimen?"

Shiina mengangguk.

"Begini ceritanya ..."

Naruto no Imouto (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang