Enam

4.9K 576 57
                                    

Gadis itu mulai berlari kearah Itachi dengan pandangan kebencian, Itachi yang sedang berdiri diatas air itu pun berlari cepat kearah Shiina.

"Hiyaaa!" Shiina menyiapkan kepalan tangan kanannya. Sedangkan tangan kirinya sedang mengambil kunai yang berada di wadah senjata di paha kanannya.

Dengan cepat dan tak terduga,

Duak!

"Uhok!"

Itachi memukul keras perut Shiina, hingga tak sedikit darah keluar dari mulut gadis kecil itu, tubuhnya sedikit melayang.

Kuso! Ittai!

Belum sempat Shiina terjatuh ke tanah, dengan cepat Itachi tendang wajah Shiina, hingga Shiina melayang kebelakang dan punggungnya membentur pohon dengan amat keras.

Bruak!!

"Aa!" Jerit Shiina penuh kesakitan.

Shiina jatuh ke tanah dengan wajah terlebih dahulu.

"Ohok! Ohok! Ohok!" Shiina terbatuk-batuk, ia menatap penuh kesakitan darah yang ada di depannya.

Shiina menampung darah yang keluar dari mulutnya menggunakan tangan kanan, dan mengepalnya kuat.

Hingga ...

Tiiing!

Shiina merasakan chakra seseorang di belakangnya.

Sret!

Sebuah pedang besar berhasil menyayat lengan kiri Shiina, dan sedikit menggores pipi kiri Shiina.

Yappari ... kono chakra wa,

Shiina langsung menengok ke belakang, disana berdiri dengan tegap seseorang yang berwajah aneh, tak bisa disebut manusia.

Kisame!

Dengan cepat dan lihai, Shiina menggelindingkan diri kearah kanan, langsung berdiri.

"Aa! Itttaaai!" Teriaknya sembari memegang luka ditangan kirinya yang mengalirkan banyak darah.

"Itachi, boleh kuhabisi dia?" Tanya seseorang berwajah hiu yang berhasil membuka luka lumayan besar ke tangan kiri milik Shiina.

"Suki ni suru," jawab Itachi tanpa ekspresi. Menengok kembali kearah Kakashi yang kondisinya sudah tidak stabil lagi.

Kakashi sudah mulai tenggelam ke bawab air, namun dengan sigap Kurenai meraih tangan kiri Kakashi dan menyimpannya di pundaknya.

"Kakashi?!" Tanyanya cemas.

"Apa ada Jounin yang datang? Siapa itu?" Ucap Asuma yang masih memejamkan mata.

"Kurasa itu bukan Jounin, suaranya seperti gadis belia." Ucap Kurenai menganalisa, matanya juga sama terpejam seperti Asuma.

"Kita harus bagaimana?" Asuma melempar pertanyaan.

Kurenai terdiam, bingung harus jawab apa.

Kedua Jounin yang belum babak belur itu hanya diam diatas air, keduanya bingung, langkah apa yang harus diambil?

Seorang manusia berwajah hiu berkulit biru itu sudah menyiapkan pedang besarnya.

Shiina lelah sekali, ditambah keperihan tangannya yang terus mengalirkan darah.

"Kuso ... " umpatnya pelan sambil melirik hiu jadi-jadian di depannya.

Hiu jadi-jadian bernama Kisame itu berjalan perlahan kearah Shiina.

Kuperlihatkan padamu, hiu!

Shiina mencoba tenang dalam keperihannya, memejamkan mata dengan tidak tenang karena takut, perlahan mencoba mengatur nafasnya agar tenang, dengan tangan yang bergetar ia raih sebilah kunai di tempat senjatanya.

Naruto no Imouto (Discontinued)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang