Part 78

678 33 1
                                    

Halo Reader-nim..
Mohon maaf semalem aku tak bisa update sesuai jadwal karena siap2 mau UAS:""
Tapi sebagai gantinya, aku gak kasih dua part sekaligus, tapi satu part yang lebih panjaaaaang hehe
Semoga kalian gak bosan dengan ceritanya ya❤ Selamat Membaca..

***

Matahari pelan-pelan tergelincir ke arah barat. Warna langit mulai berubah kuning, dan panasnya tak menyengat seperti tengah hari. Sinar orange-jingga itu menembus atmosfer sampai ke beranda rumah Sinta yang menghadap barat.

"Arga, berapa banyak porsi makanku barusan?" tanya Fiona begitu keluar dari rumah Sinta.

"Aku menolak menjawab itu, Fifi." Kata Arga pelan.

Ia melepas kedua tali anjingnya membiarkan mereka bebas berlarian disekitar mereka. Arga menepuk tangannya satu kali, Rion dan Rijin langsung menggonggong kepadanya, menciumi, dan berusaha naik ke tubuhnya.

Rion dan Rijin adalah anjing jenis husky berumur dua tahun. Mereka dibeli Arga di hari pertama ia dengan Fiona berpacaran. Rion adalah pejantan, dan Rijin adalah anjing betina. Sebenarnya, Fiona ingin memelihara salah satunya, tetapi ibu tirinya benci anjing.

Memisahkan dua anjing bersaudara ini bukan pilihan yang tepat, pikir Arga.

"Ya Tuhan." Fiona seperti baru menyadari suatu hal. Ia berdecak kesal, lebih tepatnya menyesal. Kenapa masakan buatan Tante Mary bisa seenak itu? Fiona memegang perutnya. "Nanti malam aku harus lari keliling lapangan sepuluh kali."

"Setuju! Aku ikut!" seru Arga.

Fiona mendelik, "Kenapa kau tak menghentikanku saja sih tadi? Kalau aku terlalu banyak makan dan gemuk bagaimana? Nanti aku jadi jelek, dan kau akan selingkuh dariku gimana!" Fiona merengut kesal, dan menghempaskan pantatnya diatas aspal hitam. Untung saja, ia menggunakan jeans panjang hari ini.

Arga berjongkok menghadap kekasihnya. "Siapa yang akan melakukan hal bodoh seperti itu? Kau terlalu sempurna untuk kucampakkan."

Fiona mengangkat sebelah alisnya. "Kalau begitu, bagaimana jika aku tiba-tiba jatuh miskin dan aku punya hutang yang banyak? Kau akan meninggalkanku?"

"Aku ini orang kaya. Aku akan membayar semua hutangmu beserta bunga-nya."

"Bagaimana kalau kau tidak kaya?"

"Aku memiliki ginjal yang lengkap untuk dijual salah satunya." Jawab Arga enteng. "Tapi, itu tidak percuma lho. Kau harus membayarnya dengan hidup bersamaku selama 80 sampai 90 tahun kedepan."

Fiona tertawa kecil. "Bagaimana jika tiba-tiba aku mengalami kecelakaan dan tidak bisa berjalan?"

"Itu bagus! Kau tidak akan bisa meninggalkan aku untuk 80 sampai 90 tahun kedepan."

"Bagaimana jika aku tidak menyukaimu lagi dan ingin mengakhiri hubungan kita?"

"Wah, kau sangat kejam kalau begitu."lirih Arga sedih.

Fiona tergelak karena berhasil menggoda Arga. Pria ini menggemaskan, dan penuh cinta untuk dirinya. Waktu dua tahun terasa singkat, dan ia tidak pernah bosan meski terus bertemu dengan pria ini setiap hari, atau 80 sampai 90 tahun kedepan.

Tiba-tiba Arga bergerak mendekat secepat kilat, mencapai wajah Fiona dengan tangannya, sementara kakinya berlutut. Pria itu merunduk, menarik dagu Fiona untuk mendongak ke wajahnya.

Fiona mematung di tempat, tapi debaran dadanya terdengar seperti suara gong yang memenuhi ruang kesenian. Mata Arga berkilat-kilat menatapnya. Selain menggemaskan, pria ini memilki sisi seperti ini, yang terus membuat jantung Fiona tak karuan.

Fate In You (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang