Episode 9

40 7 1
                                    

"Tunggu.........!!!!!" ucap penjaga kepada sena.

Sena pun berhenti berjalan,dan langsung menoleh ke belakang
Dan menghampiri penjaga itu.

Dan sena langsung bertanya.

"Ada apa?" sena menjawab dengan keadaan lesuh.

"Aku tau dirimu putus asa setelah mendengar semua ini,tapi kau masih memiliki satu harapan untuk mengejar cita-citamu" ucap penjaga,sambil memberi senyuman.

"Benarkah itu,bagai mana caranya?" tanya sena kepada penjaga,sambil terkejud.

"Kau harus menemui langsung pemilik audisi menyanyi ini" Jawab penjaga kepada sena.

"Katakan kepada diriku..,di mana pemilik audisi menyanyi ini,dan siapa dia?" tanya sena sambil,menghapus kesedihannya.

"Dia adalah pengusaha besar,perusahaannya bernama Kurana Contration Kalau kau mau kesana aku akan memberikan alamatnya kepada mu" ucap penjaga.

"Aku mohon,Tolong berikan kepada ku alamatnya" ucap sena,dengan senyum dan penuh harapan.

"Baiklah tunggu sebentar,Ini alamatnya,tapi nona jangan kau menemuinya sekarang,dia sedang tidak ada di kantornya" ucap penjaga.

"Baiklah,aku akan menemuinya besok pagi,Aku sangat Berterima Kasih banyak kepada mu pak karena kau  sudah,membantuku"ucap sena dengan senyum lebar,sambil berterima kasih kepada penjaga.

"Baiklah nona semoga kau berhasil untuk besok,jangan lupa obati luka di lutut mu itu" ucap penjaga dengan senyum kepada sena.

"Baik pak,aku pergi sekali lagi terima kasih atas bantuan darimu" ucap sena sambil berjalan,dan melambaikan tangannya.

Sena pun langsung pergi dari tempat audisi menyanyi.

Seketika hujan pun mulai reda namun masih tidak ada kendaraan yang terlihat lewat satu pun.

Lalu Datanglah seseorang yang membawa mobil bewarna putih dari sisi kanan dan berhenti di hadapan sena.

Sena pun langsung terdiam dan melihat ke arah kaca mobil.Lalu kaca mobil itu pun perlahan lahan terbuka dan di dalamnya adalah dev yang kebetulan melewati jalan itu dan dev melihat sena.

Lalu dev langasung berhenti dan keluar dari mobil.

"Hai,Sena kau sendirian saja" sapaan dev kepada sena.

"Hai juga dev,ya aku sendirian saja" Jawab sena kepada dev.

Lalu dev melihat ke arah bawah,dan terkejut melihat lutut sena yang terluka.

"Aastaga,kenapa lututmu terluka sena,darahnya terus mengalir,aku akan mengantarkan mu ke rumah sakit" ucap dev dengan terkejud dan panik.

"Tidak usah repot-repot dev,aku sudah terbiasa mengalami luka seperti ini" Jawab sena sambil tersenyum.

"Tapi sena,kau bisa infeksi nanti kalau tidak segera di obati" ucap dev sambil panik.

"Oke baiklah,terserah pada mu saja" Jawab sena kepada dev.

Dan dev pun menggandeng sena,dan membantunya masuk ke dalam mobil.
.
Di Perjalanan menuju rumah sakit

Dev pun bertanya kedua kalinya kepada sena tentang luka di lututnya itu

"Sena,apa kau bisa menceritakan kepada ku,kenapa lutut mu bisa terluka seperti itu" tanya dev kepada sena.

"Emmmm...Aku tadi pergi ke audisi menggunakan taxi,tiba-tiba hujan turun begitu deras,dan taxi yang aku naiki seketika saja mogok dan aku terpaksa berjalan kaki menuju setudio,karena tidak ada kendaraan lain satu pun yang melintas di hadapanku,dan aku mulai berlari,penglihatan ku terganggu sebab hujan yang begitu deras,lalu ada batu tidak sengaja aku menerajangnya,aku pun terjatuh dan jadi seperti ini" Jawab sena dan menceritakan panjang lebar kepada dev.

"Ouh....,,Jadi seperti itu kejadiannya,kan sudah aku bilang kemarin.Pergilah saja bersama ku tapi kau,malah lebih memilih naik taxi saja" ucap dev kepada sena.

"Sudahlah dev,yang terjadi biarlah terjadi" ucap sena dengan tersenyum.

Selama mereka berbicara,tidak lama kemudian sampailah di rumah sakit.

"Oke,kita sudah sampai,Kemari biar aku membantumu keluar dari mobil" ucap dev kepada sena.

"Baiklah" ucap sena sambil mengulurkan tanganya kepada dev.

Mereka pun keluar dari mobil,dan dev menggandeng sena untuk masuk ke dalam rumah sakit.

Rumah sakit

Setelah mereka masuk ke dalan rumah sakit dev,langsung menuju ke ruangan dokter.

Ruangan Dokter

"Tok...Tokkk...Tokkk" Suara ketukan pintu.

"Dokter,tolong kau obati dia,lututnya terluka dan berdarah" ucap dev kepada dokter.

"Baiklah,biar aku periksa lututnya,duduklah di kursi tempat tidur nona" ucap dokter kepada sena.

"Baik dokter" Jawab sena.

Dokter pun memeriksa sena,sedangkan dev menunggu di luar.

"Tenang saja nona,lukanya tidak terlalu parah aku sudah mencabut serpihan kaca di lutut mu tadi,aku akan memperbannya" ucap dokter kepada sena.

"Syukurlah..lukanya tidak terlalu parah." jawab sena,dengan perasaan lega.

Dan dokter pun langsung memperban lutut sena yang terluka,setelah selesai di perban sena pun keluar menemui dev.

Setelah sampainya sena menemui dev,sena pun terpeleset dan dev berlari menangkap sena,mereka pun saling bertatap-tatapan empat mata lumayan lama.

Akhirnya sena pun tidak jadi terjatuh.

"Eeee..maaf kan aku dev aku ceroboh dalam berjalan" ucap sena dengan gugup dan tersipu malu.

"Tidak apa,tetapi lain kali lebih berhati-hatilah saat berjalan" ucap dev sambil tersenyum kepada sena.

Lalu mereka pun berjalan menuju keluar rumah sakit untuk segera pulang ke rumah.


SENA√Where stories live. Discover now