18. Undangan Makan Malam

9.9K 885 17
                                    

"Kalian masih berantem?" Tanya Xeryn saat kini ia, Dara, Amel dan Daniel duduk di kantin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian masih berantem?" Tanya Xeryn saat kini ia, Dara, Amel dan Daniel duduk di kantin.

Terlihat tempat yang biasa kelima pangeran sekolah duduki hanya diisi Sean dan Leo, sedangkan Juna dan Zoey duduki di tempat yang sedikit jauh dari Sean dan Zoey, bergabung dengan anak-anak yang Xeryn ketahui adalah anggota osis.

"Nggak usah dipikirin, nih lo makan lagi." Jawab Daniel.

Hubungan keduanya kian dekat layaknya kakak dan adik pada umumnya, bahkan tak jarang Xeryn akan bertingkah manja kepada Daniel. Rita dan Andi selaku orang tua keduanya pun ikut bahagia akan hal itu. Yah, walau Xeryn masih terlihat sedikit gengsi dengan bundanya, tapi setidaknya ia tidak menutup diri lagi.

"Emang lo belum bilang ke mereka jika Xeryn itu adik lo?" Tanya Amel sambil makan. Mencomot bakwan yang ada di atas piring Dara.

"Belum. Lagian mau ngomong gimana? Ketemu aja enggak." Jawab Daniel sambil tersenyum kecut.

"Heran gue ama kalian, laki bukan sih? Gengsian amat." Celutuk Dara membuat Xeryn menepuknya.
"Sakit, Xer."

"Abang gue yang lo katain."

Daniel tersenyum bangga ketika kembali ia diakui oleh Xeryn. Sedangkan Dara memutar bola matanya kesal sambil melempar pandangan meremahkan kepada Daniel.

"Kenapa lo nggak coba jelasin ke Juna dan Zoey aja?" Tanya Amel membuat Daniel menoleh.

"Entahlah."

Sedetik kemudian ponsel Daniel berdering, menandakan ada pesan masuk.

"Dari siapa?" Tanya Xeryn penasaran.

"Bunda."

"Kok nggak ngirim pesan ke gue? Kenapa hanya ke lo?" Tanya Xeryn dengan nada yang terdengar kesal.

"Kata Bunda pasti nggak bakal lo tanggapi, jadi Bunda ngirim pesannya ke gue." Jawab Daniel terkekeh ringan.

Dara dan Amel hanya tertawa geli mendengar itu, terlebih melihat wajah kesal Xeryn akibat ucapan Daniel.

"Isinya apa? Jangan bilang nggak ada kaitannya dengan gue? Tolong ingetin ke dia, gue juga anaknya. Bukan hanya lo doang." Xeryn berujar penuh kekesalan.

"Iya Xer, iya. Nggak usah ngambek elah." Bujuk Daniel yang hanya dijawab delikan kesal dari Xeryn.
"Hari ini Anniversary Papa sama Bunda, jadi Bunda nyiapin acara makan malam untuk ngerayainnya." Jelas Daniel.
"Lo sama Amel diundang juga, katanya disini ajak teman-teman Xeryn juga" Kata Daniel berbicara sama Dara dan Amel.

"Terus?" Tanya Xeryn lebih lanjut.

"Eum.. Bunda juga ngundang... sahabat-sahabat gue."

Xeryn menarik ponsel Daniel dan membaca pesan itu, hingga kalimat yang ia tangkap setelah undangan untuk kedua sahabatnya.

Unexpected✓On viuen les histories. Descobreix ara