9. Sisi Iblis

12.6K 1.1K 18
                                    

Sekasar-kasarnya aku, aku tidak pernah mengusik orang lain sebelum mereka mengusikku lebih dahulu.


"Ngusik gue berarti ngantar nyawa!" Bisik Xeryn dingin hingga gadis itu menutup matanya kuat-kuat.
"Well, welcome to my world, Bitch."

"Le-pas!"

Xeryn tetap dalam posisinya, tidak mengubris apa yang dikatakan oleh gadis itu.

Sudah Xeryn katakan dari awal jika jangan pernah membangunkan amarah dari seorang Axerynda Lenanta Atmadja, tapi rupanya masih ada juga yang berani mengantar nyawa mereka ke Xeryn.

Dia Xeryn, dan dia bukan malaikat yang akan dengan senang hati memaafkan orang-orang yang dengan berani mengusiknya.

Bukan!

Dia Xeryn, Sang Iblis.
Dia adalah gadis yang tidak akan pernah memberikan belas kasih kepada orang lain, terlebih jika dia tidak mengenal mereka. Mereka pikir siapa mereka?

Xeryn mendekatkan wajah dinginnya ke telinga gadis itu, sedetik kemudian dia berbisik dengan nada rendah tapi menakutkan.

"Sayangnya gue bukan orang yang baik hati."

Setelahnya cekikan di leher gadis itu semakin kuat, hingga membuat mata gadis itu berkaca-kaca akibat menahan tangis.

"Lo bisa buat dia mati."

Suara berat khas lelaki terdengar membuat Xeryn berdecak remeh. Bukannya melepaskan cekikannya, alih-alih Xeryn memperkuat cekikan itu.

"Lepasin!" Sentak lelaki itu dengan nada suara yang mulai menegas.

Oh! Haruskah Xeryn katakan jika dia bukanlah tipe anak baik yang selalu mendengarkan perintah atau nasihat-nasihat kecil?

"Lo dengar nggak? Gue bilang lepasin! Lo bisa bunuh orang, Bego!"

"Tch!"

Xeryn melepaskan cekikannya dengan kasar hingga membuat gadis itu terbatuk-batuk. Tapi rupanya memang benar, dia Xeryn dan dia bukan orang yang akan dengan senang hati menurut.

Benar, dia Xeryn. Sang Iblis.

Terbukti dengan setelah ia melepaskan cekikan itu, kini berbalik dia malah menarik rambut gadis di hadapannya hingga membuat gadis yang tengah terbatuk itu kini malah berganti meringis kesakitan.

"Setan lo!" Umpatan dari lelaki tadi kini terdengar.

Xeryn berbalik sambil menyeret gadis itu kasar. Bermaksud melihat siapa yang tadi memerintahnya dan kini malah mengumpatinya.

Dan, holla!

Dia Sean Giovano Athala Wijaya

Xeryn menatap sinis kepada Sean, lalu melihat gadis yang kini tengah menangis akibat jambakannya yang kuat.

Unexpected✓Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt