17• Amnesia

183 35 36
                                    

"Gimana?! Udah puas belum lo?!"

Rena tergelak dibuatnya. "Ya Tuhan, Abang gue gini amat, ya?"

"Sama pacar lo juga gitu, Bang?" tanya Rena masih tergelak, "Aduh, kalo gue yang jadi pacar lo mah gue ngakak terus. Hahaha."

Dimas menampilkan wajah masamnya, sungguh, jika Rena bukan adiknya mungkin sudah ia hajar daritadi. Beraninya dia menertawai seorang Dimas Sang penerus Adybala Corp.

"Lo gak tau aja gimana Dimas sama pacarnya, Ren." kekeh Radit.

Rena menetralkan tawanya, "Gimana, Bang?"

"Awas aja lo, Dit." ancam Dimas menatap tajam Radit.

Rena menatap Dimas sama tajamnya, "Cepet bilang aja, Bang Dit. Jangan takut sama Bang Dimas, biar Rena aja yang lawan."

"Lo masih kecil, Ren. Gak paham begituan." alibi Radit.

Rena memanyunkan mulutnya, "Abang sekongkol ah, gak asik."

"Yee.. Makanya buruan gede biar punya pacar." cibir Dimas, "Punya pacar di alam nyata, bukan di alam mimpi."

"Rena udah gede kok, Rena aja udah mau 17 taun, wlee."

Dimas berdecih, "Yakin udah gede? Coba sini gue liat." ucap Dimas ambigu.

Rena lantas menyilangkan tangannya di depan dada, "ABANG!!!!"

Dimas dan yang lain tergelak senang, bahkan Pandega juga ikut terkekeh kali ini melihat tingkah Rena.

"Masih kecil berarti gak boleh punya pacar." celetuk Fikri tergelak senang.

"Pantesan aja Zico gak nembak-nembak, orang Rena masih kecil." timpal Zen.

"Zico mah sukanya yang kek Hiloni, bohay-bohay yahuddd." tambah Virdi.

"Tampang boleh kek boneka mampang tapi bodynya boleh juga." Ken tergelak.

Diego mengangguk setuju, "Si Helina juga kalah bodynya dari Hiloni."

"Ngarang aja lo pada." Zico mengelak tapi juga tergelak.

Rena menekuk wajahnya kesal, "Gue sebel!"

Lalu Rena berjalan meninggalkan ruang makan dengan menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Oy mau kemana lo?!" seru Dimas.

"Yah dia ngambek saudara-saudara." timpal Radit.

Rena membalikkan badannya dengan muka masih ditekuk, "Gue ngambek nih!"

"Bodo amat, Ren." sahut Diego terkekeh.

"Ya udah sih!" Rena menghadap Diego sehingga ia tak melihat jika ada pintu dibelakangnya.

Saat menghadap kedepan, "ADUH!"

"Lo gapapa, Ren?!" Dimas khawatir melihat Rena kejedot pintu dan tengah memegangi kepalanya dengan kedua tangannya.

"Gue dimana?" lalu Rena jatuh tergeletak.

∆∆∆∆

RENAZICO (Hiatus)Where stories live. Discover now