RENAZICO (Hiatus)

3• Firasat

"Masuk, Ren." Zico membuka pintu berwarna coklat legam tersebut yang menambah kesan elegan.

Rena mengekori Zico masuk kedalam rumah, ia mengamati isi rumah Zico yang terbilang luas. Mungkin hampir sama dengan rumah Rena, tetapi rumah Rena terlihat lebih berisi.

Banyak foto didinding rumah Rena, sedangkan di rumah Zico cuma ada beberapa saja.

"Di sini aja apa ruangan khusus di kamar gue?" tanya Zico.

"Rumah lo sepi amat." Rena malah ngelantur.

Zico mengangkat bahunya tak peduli, "Disini aja ya, Ren." putus Zico akhirnya.

Rena mengiyakan saja, ia langsung duduk bersila diatas karpet berbulu dan menyelonjorkan kakinya, menengadahkan kepalanya dibawah sepoi-sepoi udara AC.

Zico menautkan alisnya bingung melihat tingkah Rena yang tak biasanya jika sedang bertamu, "Di sofa, Ren."

"Di karpet aja, lebih enak." jawabnya dengan masih menutup mata.

Zico terkekeh melihat tingkah Rena yang beda, "Gue ganti baju dulu," Rena hanya berdeham sebagai jawabannya.

Dentingan ponsel menghentikan aksi leha-leha Rena. Ia beranjak mencari ponselnya didalam tas. Setelah ketemu, ia mengecek siapa yang mengirimnya pesan.

Rena Cantik Selalu

Kentha
Woy lo dimana, Ren?

Rena terkikik melihat namegroup yang ia ganti sendiri. Lalu ia mengetikkan sebuah jawaban.

Rena
Rumah Zico

Dentingan berikutnya terdengar.

Rena Cantik Selalu

Fikri
Pacar lo, Ren?

Zentha
Anjir punya pacar ya ngomong-ngomong.

Diego
PJ, Ren.

Rena
PJ pala lo!
Gue kerkel njir, bukan pacaran.

Kentha
Apa di kelas kita ada yang namanya Zico?

Diego
Kaga ada anjir.

Zentha
Boongnya ketauan lo.

Fikri
Videocall dari gue angkat, Ren!

Rena
Ga percayaan banget.

Deringan telfon di ponsel Rena langsung diangkat olehnya. Terpampang jelas wajah sahabatnya dilayar ponsel Rena.

"Lo dimana?"

"Dibilang gue ditempat Zico, ngeyel!" Rena mencebikkan bibirnya.

"Mau ngapain elah? Nyari kesempatan, ya?" semprot Ken ikut nimbrung.

"Kaga anjir," Rena memutar bola matanya malas, "Gue disuruh Bu Dina belajar sama Zico." jelasnya.