9• Sebel

269 58 40
                                    

Rena kini tengah makan siang bersama para sahabatnya dan juga Dimas.

Dimeja makan terdapat makanan kesukaan Rena dan juga Dimas. Walaupun bukan Mamanya yang memasak, tapi tetep aja enak.

Bi Idem memang tahu selera Rena dan juga Dimas. Bi Idem telah mengurus Rena dari kecil, hingga Ayahnya datang bersama Dimas dan Mamanya yang sekarang.

Tak ayal jika Bi Idem memang sudah berpengalaman dalam mengurus Rena dan Dimas. Bi Idem mempunyai 1 anak bernama Tika, atau biasa dipanggil Mba Tika oleh Rena.

Tika dan Dimas seumuran, bahkan sekarang fakultas kuliahnya sama, yaitu Bisnis. Entah kerasukan setan mana akhirnya Dimas memilih Bisnis.

Mungkin Dimas sadar bahwa ia akan menjadi penerus dari Adybala Corp. Perusahaan milik Ayah Rena yang dibangun olehnya semenjak masih berusia 18 tahun.

Dulu Duxeiro, atau Ayahnya merupakan salah satu pengusaha kaya termuda karena berhasil berada dipuncak karir dari umur 20 tahun.

2 tahun mungkin dirasa singkat, tapi tidak bagi Duxeiro. 2 tahun dirinya berjuang untuk mendapatkan apa yang dia inginkan. Dan selama 2 tahun itu dia menunjukkan pada dunia bahwa ia bisa.

Setelah berada dipuncak karir, Duxeiro tidak goyah. Ia masih terus berjuang untuk mempertahankan perusahaannya. Dan selama itu pula perusahaan tersebut masih berdiri kokoh.

Bukan hanya bangunannya, tetapi kondisi dari perusahaan tersebut juga masih kokoh. Duxeiro memang berhasil membuat perusahaan itu tetap berjaya hingga sekarang.

Dan untungnya Duxeiro memiliki sifat yang tak mudah menyerah, sehingga masalah apapun yang terjadi padanya, mampu Duxeiro pecahkan dengan mudah.

"Masakan Bi Idem aja udah enak, apalagi masakan Mama lo, Ren." puji Virdi setelah selesai makan siang.

"Makasih, bro. Bi Idem sama Mama gue itu belajar masak sama gue, jadinya masakan dia bisa enak kaya gitu."

Rena memutar bola matanya malas, "Kebanyakan gaya lo." Rena menyindir Dimas.

"Gue ga percaya tuh." ucap Diego.

"Gue juga." timpal Ken.

Zen mengangguk setuju, "Emang sejak kapan lo bisa masak, Bang?"

"Bang Dimas mah kebanyakan ngayal." cibir Fikri.

"Haters gue banyak juga," Dimas mengedikkan bahunya, "Ren, lo mau kemana abis ini?"

"Pengennya si molor lagi, Bang." jawab Rena yang sedang memakan pudding chocolate kesukaannya untuk dessert.

"Bagus deh."

"Emang lo mau kemana, Bang?" Rena tanya balik.

"Ketemuan sama doi, ya?" tebak Diego.

Dimas mengangguk, "Sekalian malem mingguan, udah lama ga ketemu, kangen gue jadinya."

"Enak ya punya doi." celetuk Virdi.

"Lebay lo!" cibir Rena, "Perasaan kemaren sore ketemuan deh."

"Sirik aje lo."

RENAZICO (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang