15. si Gadis preman

Mulai dari awal
                                    

"Lo masih inget kan?"
Alveno melipatkan lengannya

Hamam tidak menjawab,kasur yang ia duduki sudah teriung oleh geng sekaligus sahabat Milena

Tidak ada jawaban dari Hamam,ia masih memegang kepalanya yang terasa berat

"Oke,gini. Ehem,Lo boleh lupa sama kita kita ini ya sahabat karib lo. Tapi lo inget bini lo kan mam? Si lena?"
Reza meneruskan

Seketika Hamam teriak sekencang kencangnya saat nama Milena mucul dalam pikirannya. Teriak yang panjang dan rambut kepala yang terus ia jambak menerus berharap rasa sakit dikepalanya menghilang

Sontak saja semua orang yang berada disitu panik. Milena pun belum sadar akibat ulah Hamam. Tapi sekarang? Malah Hamam juga calon penghuni rumah sakit berikutnya?

"ARGH. SAKIT!!!!"
Teriak Hamam terus menjambaki rambutnya sendiri

"HAMAM! LO KENAPA?"

"MAM!"

"HAMAM!"

"HAMAM!!"

"HAMAM!!!"

"HAMAM SADAR!!"

Semua orang disitu mencoba menyadarkan Hamam dengan cara apapun yang mereka bisa. Mereka juga memberhentikkan jambakan jambakan Hamam sendiri

Tapi teriakan Hamam tidak kunjung berhenti walaupun jambakannya sudah berhenti karna lengan yang ditahan oleh teman temannya

"ZA! KEPALA GUE! SAKIT! RRRRRREEEEEZZZZZAAAAA"

Hamam terus mengeluh kepalanya sakit

Bingung? Pasti!

Teman temannya bingung harus melakukan apa,setahunya tidak ada penyakit penting ditubuh Hamam dan tidak ada penyakit menular juga

Geng Acakadul mungkin tau Hamam suka melakukan kekerasan kepada orang yang menyepelekannya,tapi meski ia tau Hamam tidak akan menyiksa dengan kekerasan sampai merenggang nyawa. Hamam hanya akan sekali dua kali memukul untuk membalas perbuatan orang yang menyepelekannya

Hamam tidak akan memandang bulu saat ia memakai aksi kekerasannya. Ia memang tidak suka kepada orang yang menyepelekan atau membuli dan semacamnya

Mau bangkit bagaimana jika Indonesia terus membiarkan orang yang terus menerus melakukan aksi merusak reputasi orang?

Oke,kembali ke cerita

                                 •••

"Len plis bangun"
Lutfi terus memandangi monitor detak jantung Milena

Lutfi sedari tadi terus memandangi Milena tanpa henti. Berharap dirinya segera membuka mata

Waktu sudah memasuki adzan subuh,kejadian yang Hamam perbuat tadi malam membuat teman temannya tidak bisa tinggal diam dan harus membantu,karna Hamam tidak akan memberhentikan kekerasannya hingga ada yang melerai

Dipikiran Lutfi terus berkecambuk dengan banyak pertanyaan. Salah satunya 'Kenapa si Milena ada di apartemen Hamam saat kejadian?'. Ia terus menjawab pertanyaan sendiri dengan positif thingking 'mungkin tugas osis' atau mungkin...yang lain

Lutfi dendam pada Hamam? Jelas! Ia telah menyiksa perempuan yang selama ini ia tunggu tanpa diberi jawaban dari sang perempuan. Lutfi mengerti,Milena sedari dulu memang tidak suka dengan manusia berjenis kelamin laki laki entah apa penyebabnya

Ia terus mengingat masa masa SMP bersama Milena dulu,sewaktu mereka sama dengan Alicia dipertemukan dalam MOS

Sesekali ia terseyum mengigat ketika Milena melakukan hal hal yang menurutnya sangat bodoh malah tidak masuk akal. Sesekali pun ia terus mencium lengan Milena yang ia genggam

Gue emang benci sama lo len karna lo yang ternyata sama Hamam tiap hari gini ya? Berduaan gitu di apartemen? Hahaha. Sedangkan gue? Jalan sama lo ber2pun gue kaga pernah len hehe. Gue masih inget deh len waktu gue maksa lo buat ke mall berdua hahaha Indah sekali masa masa itu. Gue harap gue bisa balik pake mesin waktu len. Batin Lutfi

Hampir 2 jam Lutfi terlelap dalam kenangan masa lalunya sembari menunggu Milena membuka mata

5 menit...

10 menit...

15 menit...

Ternyata Milena masih nyenyak dalam mimpi tidurnya,ia jahat sekali tidak ingin melihat Lutfi yang membela mati demi Milena

"Len..gue mohon.."
Mata Lutfi mulai berkaca kaca

Besok adalah,ah ralat bukan besok. Tapi beberapa jam lagi hari terbesar untuk para osis di sekolah Lutfi. Ya! LDKS yang akan disaksikan oleh para senior mereka. Acara yang wajib diadakan setiap tahun untuk melatih mental dan fisik para adik kelas calon penerus osis akan dimulai kembali besok

Tapi,bagaimana dengan Lutfi? Hamam? Dan juga Milena?. Mereka termasuk anggota inti dalam acara ini,Lutfi pun berpikir keras akan acara ini,apalagi dengan Jibran dan Caroline si ketua osis yang belum mengetahui ini

Disatu sisi,Lutfi harus memberi tau tentang ini. Tapi disisi lain,ia tidak boleh membesarkan masalah kekerasan Hamam kepada Milena

"Len..bangun..gue bingung"

Sudah hampir 2 jam dirinya disini,berpikir keras untuk besok bagaimana jadinya? Tapi,tiba tiba saat ia terus berpikir untuk besok

Pintu kamar Milena didobrak dengan kencang oleh segerombolan laki laki yang jelas jelas ia kenal

"BALIKIN ISTRI GUE!"

"BALIKIN ISTRI GUE!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Who?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang