Superhero

765 84 17
                                    

Gadis itu tengah duduk diruang tamu dengan tenangnya.Disamping kanannya ada nenek yang sedang tersenyum sambil mengusap kepalanya.Sedangkan Yori terlihat asik bercerita sambil sesekali tertawa.

Gadis itu sudah mengganti pakaiannya menjadi lebih tertutup dan sopan.Hal itu tanpa sadar membuatku tersenyum sinis.

Dan ada yang sedikit berbeda disini, membuatku menautkan alisku.

Taehyung, ia duduk disamping Jieun dan setelah diteliti lebih jelas, aku tahu kaus putih yang saat ini kenakan Jieun adalah milik Taehyung dan aku tidak mungkin salah.Ukurannha bahkan terlihat kebesaran dibadan mungil penyihir itu.Taehyung yang berada disisi kirinya menyadari kehadiran ku.

"Oh kookie" sapanya.

Semua orang kini menatapku.Termasuk gadis itu.Mata kami bertemu.Ia menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan.Sedangkan aku hanya memasang wajah datar.

Sebenarnya apa yang dia rencanakan?

Aku mengabaikan nenek yang menanyaiku darimana dan Yori yang terus memanggilku.

Sudah cukup.Aku muak melihatnya.Aku tidak ingin melihat sandiwaranya lagi.

Menjijikan!

Aku menaiki tangga dengan cepat lalu membanting pintu kamar ku dengan keras.

Aku benar benar butuh beristirahat sekarang.

________


Aku meregangkan otot ototku sambil sesekali menguap.Beruntung karena aku masih dapat tidur nyenyak semalaman walaupun banyak hal yang memenuhi pikiranku.

Setelah membersihkan diri, aku langsung menuju kamar ayahku untuk memastikan kalau ia sudah sarapan dan meminum obatnya atau belum.

Memastikan ia makan dan meminum obatnya dengan teratur adalah rutinitasku saat ini.Alasan yang membuatku mengcancel seluruh jadwal kegiatanku tak lain adalah karena kesehatan ayah.Bagiku saat ini kesehatan ayah adalah prioritasku.

Aku menghentikkan langkahku diambang pintu ketika melihat seorang wanita sedang berdiri memunggungiku.Ia menundukan tubuhnya seolah akan mendekatkan diri pada ayahku.

"Ya!"

Wanita itu menoleh dan ayahku terlihat terkejut entah karena kehadiranku yang tiba tiba atau karena suaraku yang berteriak.Aku terperangah saat menyadari kalau orang itu tak lain adalah orang yang dari kemarin membuatku marah.

Apa semalam dia menginap dirumah ku?

"Sedang apa kau disini?!"

Dia terlihat bingung harus menjawab apa dan itu hanya membuatku berpikir yang tidak tidak.Apa gadis itu akan menggoda ayahku?

Aku berbalik.Malas mendengarkan kalimat dari mulut jalang itu.Aku berjalan cepat menuju kamar nenek.

"Nenek!" ucapku sedikit berteriak.

"Ada apa? Pagi pagi begini kau sudah terlihat kesal." nenek sedang menyisir rambutnya dan berbicara pada pantulan diriku didalam cermin dihadapannya.

"Kenapa dia ada disini?"

"Dia siapa?"

"Tentu saja Jieun! Memangnya siapa lagi?"

Nenek berbalik.Ia menatapku dengan kedua alisnya yang bertautan "Tumben sekali kau menanyakannya.Apa kau merindukannya?..."

Sontak perkataan nenek barusan membuatku mual.Benar benar menggelikan.Tanpa sadar aku tersenyum miris karena nenek belum mengetahui jati diri penyihir itu.

NEVERMINDDonde viven las historias. Descúbrelo ahora