Answer

820 92 32
                                    


Terharu aku tuh ternyata ada juga yg nunggu kelanjutan cerita ini😣😭😭

Thanks bgt buat kalian readers yg setia ninggalin jejak😣Jeongmal saranghaeyo!😣💜

Ps : chapter kali ini alur nya maju mundur cantik:v jadi baca pelan pelan ya biar paham hehehe

Happy reading!😘

Taehyung baru saja pulang dari jadwalnya untuk memenuhi undangan hadir di kantor polisi.Bagi publik figur Korea, hal ini memang biasa dilakukan.Semua artis nantinya akan mendapat panggilan untuk hadir dan merasakan sendiri bagaimana rasanya menjadi seorang polisi.Itu sudah seperti tradisi.

Setelah menyelesaikan semua urusan pekerjaannya, Taehyung berencana menyusul Jimin.Mungkin beberapa gelas minuman bisa membuat lelahnya sedikit berkurang.

Taehyung menatap bangunan yang berdiri kokoh itu sejenak.Tempat ini cukup sepi jika di bandingkan dengan club lainnya yang ada di seoul.Letaknya juga agak jauh dari keramaian kota.Jimin memang pintar memilih club.Itu semakin membuat mereka bebas berkeliaran tanpa perlu khawatir akan bertemu fans atau lebih parahnya sasaeng fans.

Taehyung memelankan langkahnya ketika berjalan ke arah pintu masuk.Pasalnya, beberapa orang yang melihatnya seperti saling berbisik dan menatapnya dengan ekspresi yang cukup aneh menurutnya.Entahlah ia sulit mengartikan tatapan itu.

Lalu langkahnya sepenuhnya terhenti diambang pintu ketika dua orang wanita secara terang terangan menatap dadanya.Tidak.Lebih tepatnya menatap pakaiannya.

Taehyung menepuk kepalanya sendiri karena kebodohannya.Ia tidak menyadari kalau sedari tadi ia berjalan dengan santainya menuju club dengan pakaian layaknya seorang pengabdi negara.Ya, dia masih memakai seragam polisinya.Ah, bodoh sekali ia sampai lupa mengganti baju.

Bagi yang tidak tahu, pasti akan mengira kalau Taehyung adalah polisi sungguhan karena badannya yang tegap dan proprosional.

Taehyung akhirnya memutuskan untuk kembali ke mobil dan mengganti bajunya disana namun saat hendak berbalik indra pendengarannya secara tidak sengaja menangkap pembicaraan seseorang yang sedang menerima telfon.

Jika itu bukanlah hal yang penting,Taehyung tentu akan memilih mengabaikannya.Tapi yang membuat rem di kakinya tertarik secara otomatis adalah karena ia mendengar si penelpon menyebutkan nama seseorang yang ia kenal.

"Kalian menemukan Jieun?"

"....."

"Bagus.sekarang bawa dia kemari."

"....."

"Dimana kalian sekarang?"

"....."

"Bagaimana bisa kalian dijalan x? Disana banyak polisi bodoh!" bagaimana kalau polisi melihat gerak gerik kalian yang mencurigakan?"

"...."

"Ya sudah cepat bawa dia kesini."

Pria itu memutuskan telfonnya secara sepihak.Wajahnya terlihat kesal namun tak berapa lama ia kembali tersenyum karena beberapa gadis menghampirinya dan membawanya kembali masuk ke dalam club.

Sementara itu, pria yang masih mengenakan seragam polisi itu masih terdiam.Banyak dugaan yang muncul dikepalanya.Tentang apakah 'Jieun' yang di maksud disini adalah orang yang sama dengan yang ia kenal, atau tentang apa sebenarnya yang mereka rencanakan pada gadis itu, atau kenapa mereka menyebutkan polisi? Apa mereka melakukan tindak kriminal?

Namun Taehyung segera membuang pemikiran itu.Yang terpenting saat ini adalah menyelamatkan gadis itu karena ia yakin kalau pria hidung belang itu berbuat sesuatu yang menyalahi aturan.Dan lagipula, Taehyung tidak mungkin hanya berdiam diri dan bertindak seolah tidak terjadi apa apa padahal nyatanya ia mengetahui rencana pria asing itu.Setelah beberapa menit berpikir, Taehyung menjetikkan jarinya ke atas, berlagak seolah baru saja menemukan sebuah ide cemerlang dan lampu berwarna emas terang bersinar diatas kepalanya.

NEVERMINDWhere stories live. Discover now