Hyung

735 94 13
                                    

Aku duduk disalah satu kursi rumah sakit.

Dokter menyuruhku keluar dari ruangan karena eomma akan segera di kremasi.

Tanganku tergerak untuk memijat pelipisku sendiri.Begitu banyak yang ku pikirkan membuat kepala ku mendadak pusing.Aku termenung, memikirkan masa masa saat aku,eomma dan appa masih bersama.Duduk dan menghabiskan waktu bersama.Tapi itu sudah sangat lama bahkan sebelum Yori lahir ke dunia ini

Sekejap kemudian aku tersadar akan Yori,kasian jika dia mendengar hal ini.Ia pasti akan sangat sedih dan terkejut.

Tiba tiba aku dikejutkan dengan jeritan seseorang.

"Eomma! Appa!"

Aku mengangkat kepalaku untuk melihat orang baru saja berteriak sambil menangis yang tak lain adalah adikku sendiri.Yori.

Di belakangnya terdapat nenek dan para hyung yang juga menampilkan raut wajah sama sedihnya denganku.Nenek berusaha terlihat kuat tapi aku tahu kalau dia sangat sedih atas kepergian putrinya.Terlihat dari kedua matanya yang merah dan bengkak.Ku rasa ia sudah terlalu banyak menumpahkan air matanya dirumah.

Aku bangkit dari dudukku dan menghampiri Yori namun belum sempat aku meraihnya, Yori malah melewatiku dan terus berlari hingga aku sadar Yori berlari menuju ruangan eomma.Mengingat perintah dokter beberapa waktu lalu untuk tidak masuk ke ruangan itu dahulu, membuatku dengan sigap berlari menyusulnya dan menghentikan langkahnya sebelum ia sempat meraih gagang pintu ruangan itu.

Aku menarik tangan yori dan membawanya ke dalam pelukanku.Yori terus menangis dan berteriak memanggil kedua orang tuanya.Aku mengelus punggungnya, berusaha menenangkan.

"Yori tenanglah, mereka hanya tertidur di dalam sana.Mereka baik baik saja.Jadi tenanglah dan jangan menangis."

Yori memukuliku sambil berteriak histeris "BAGAIMANA BISA AKU TENANG JIKA APPA KRITIS DAN EOMMA TELAH PERGI UNTUK SELAMANYA?!"

Aku membulatkan mataku dan beralih menatap Taehyung.Bagaimana bisa dia menceritakan ini padahal tadi aku sudah menelfonnya agar jangan dulu memberi tahu Yori soal ini?

Taehyung yang mendapati ekspresi marah dan penuh tanya dariku sedikit salah tingkah namun ia segera menjawab "Jika kita menunda untuk memberitahukannya dia akan lebih terluka jungkook."

Aku hendak menyelanya namun Namjoon dengan cepat menambahkan "Dia juga anak dari ibumu.Dia berhak tahu.Setidaknya dia bisa melihat eomma nya untuk yang terakhir kali."

Aku mengedarkan pandanganku pada yang lainnya dan mereka hanya menatapku dan memberikan senyuman seolah membenarkan apa yang dikatakan Taehyung dan Namjoon.Aku mendengus kasar.Kalau sudah begini maka akulah yang akan terlihat salah jika terus menyalahkan Taehyung.Bukannya aku menganggap Taehyung salah hanya saja,aku takut Yori tertekan dan shock.Itu bisa berdampak pada mental dan psikologisnya.Aku hanya tidak mau itu terjadi.

Tidak ada yang dapat ku lakukan selain diam dan menerima pukulan yang dilayangkan oleh Yori.Aku berusaha meredam kemarahan dan kesedihannya dengan memeluk dan mengelus rambutnya sampai beberapa saat kemudian ia lelah dan berhenti.Namun masih bisa terdengar nafasnya yang sesegukan.

"Maaf apa anda yang bernama Jieun?"

Semua atensi kini beralih pada seorang pria bertubuh tegap yang sedang menanyai gadis di hadapannya.

______

Jieun POV

Setelah cukup lama aku dan Jungkook duduk di kursi ini kami sama sekali tidak berbicara satu sama lain.

NEVERMINDWhere stories live. Discover now