Something Hidden

617 92 23
                                    

Author pov

Jungkook segera membenarkan posisi duduknya ketika melihat kemunculan gadis yang sedari tadi ia tunggu.

Jieun baru saja membuka pintu namun langsung dilempari pertanyaan oleh Jungkook "Ya! Kenapa lama sekali? Bokongku sampai kram menunggumu disini.Apa kau membeli kaset di Arab hah? Kau ini tid–"

Jungkook refleks menghentikan ocehannya ketika menyadari wajah Jieun terlihat berbeda.Sedikit pucat.

"Mianhae." ucap Jieun dengan suara parau seperti habis menangis.

"Kau sendirian?"

Kening Jieun berkerut.Bukannya menanyakan keadaan Jieun, ia malah menanyakan hal lain yang cukup aneh ditelinganya.

"Memangnya aku harus bersama siapa?"

Jungkook segera menggelengkan kepalanya dengan cepat "Ani, lupakan."

"Mana kasetku?" mata pria itu menyipit ketika menyadari Jieun kembali dengan tangan kosong.

Jieun menatapnya tidak percaya.Ternyata pria itu benar benar egois.Tidak bisakah ia lihat kondisi Jieun saat ini? Ia trauma atas apa yang baru saja menimpanya.

"Aku menjatuhkannya dijalan, mianhae."

Gadis itu berbohong.Bagaimana ia membeli kaset disaat harga dirinya sedang menjadi taruhannya?

Jungkook mendelik "Mwo? Aish kau ini bagaimana?!"

"Ya sudah masuk! Aku malas berlama lama denganmu." Jungkook membuang atensinya ke arah lain.Malas menatap wajah gadis ini.

Jieun hanya mengangguk lemah lalu masuk ke dalam mobil.Namun suara Jungkook lagi lagi menginterupsinya.

"Siapa yang menyuruhmu duduk di depan? Kau telihat seperti orang sakit.Bisa bisa aku terkena virus.Duduk dibelakang!" ucap Jungkook tanpa mengubah pandangannya.Pria itu lebih memilih menatap lurus ke depan daripada menatap penyihir yang pandai berakting.

Jieun mematung ditempat.Otaknya sibuk mengulang kalimat Jungkook.

Jieun yakin kalau Jungkook pasti dapat melihat keadaannya yang sedang dalam kondisi tidak baik namun pria itu malah mengusirnya agar tidak dekat dekat dengannya.Apa Jungkook begitu membencinya?

Jieun mengedip kedipkan matanya beberapa kali.Entah kenapa matanya terasa panas.

Hatinya seperti tergores ketika mendengar penuturan Jungkook yang terbilang tidak berperasaan.Namun karena tidak memiliki energi untuk berdebat lagi, Jieun memilih menurut dan pindah ke belakang.

Diam diam Jungkook mengarahkan matanya pada kaca kemudi, ia mencuri pandang ke arah gadis yang kini sedang duduk menatap keluar jendela dengan pandangan kosong.

Hampir saja ia luluh dan merasa kasian namun ketika mengingat bahwa gadis yang tak berdaya itu tak lain adalah Jieun, ia segera mengenyahkan pemikirannya.

.

.

.

.

.

.

.

"Bawa ke dalam." Jungkook bertitah dengan entengnya, tanpa melihat keadaan Jieun yang kini sudah semakin pucat.Bibirnya memutih dan matanya mulai sayu.

Jungkook berjalan lebih dulu sedangkan Jieun sibuk mengeluarkan barang barang dari bagasi.Ia mengangkat dua plastik yang berukuran cukup besar dan beratnya juga lumayan.

NEVERMINDWhere stories live. Discover now