Parents

662 94 7
                                    

Eomma jeongmal mianhae...

JEBRET!

Terdengar suara teramat keras membuatku sontak membuka mata.

Apa aku sudah mati?

Aku memeriksa keadaanku namun tidak ada yang aneh lalu aku mengedarkan pandanganku dan betapa terkejutnya saat ku lihat mobil taksi itu menabrak pembatas jalan hingga ringsek sebagian.

Aku berlari cepat ke tempat kejadian.Ada tiga orang yang tidak sadarkan diri di dalam sana.Satu orang wanita dan seorang pria di sebelahnya yang duduk di kursi penumpang dan satu orang supir.Mereka terluka parah.Darah berceceran menutupi wajah dan beberapa bagian tubuh lainnya.Mungkin karena pecahan kaca mobil itu.

Aku panik bukan main tapi tidak ada yang bisa ku lakukan selain berteriak dengan keras berharap agar ada orang yang memberikan pertolongan.

"Tolong! Tolong! Apa ada seseorang disini? Tolong!"

Tiba tiba seseorang menepuk pundakku dari belakang.

"Nak saya sudah menelpon polisi dan mereka sedang dalam perjalanan kemari."

"Oiya sebelumnya terimakasih karena telah menyelamatkan nyawa nenek dan cucu nenek" Nenek itu tersenyum padaku namun masih dapat ku lihat raut ketakutan diwajahnya.

"Iya nek sama sama.Kira kira kapan polisi akan sampai? Jika tidak segera ditangani nyawa mereka bisa teranㅡ" kalimatku terhenti saat indra penciumanku mencium bau yang cukup menyengat.

Aku mencari sumber dari aroma itu dan benar.Bensin keluar dari tanki minyak yang bocor karena menabrak pembatas jalan.

Jika tidak cepat mobil ini bisa meledak!

Tanpa pikir panjang aku membuka paksa pintu mobil ini lalu ku raih tangan seorang wanita dari dalam sana dan mencoba mengeluarkannya.

Wajah mereka yang berlumuran darah benar benar mengerikan.Jujur saja aku takut darah.Melihatnya sedekat ini membuatku bergidik ngeri.Ada perasaan takut,kasian,panik dan beberapa perasaan aneh lainnya yang sulit untuk ku jelaskan.

Yang ada dipikiranku saat ini hanya satu.Membawa mereka sejauh mungkin dari mobil ini sebelum benar benar terjadi ledakan.Aku menelan tegukku mencoba mengumpulkan keberanian yang ku punya dan melawan rasa takutku sendiri.Karena keselamatan mereka adalah yang terpenting sekarang.

Dengan susah payah dan keringat dingin yang terus membanjiri pelipis aku menarik tubuh wanita itu agar keluar dari mobil yang sudah hampir tak berbentuk itu.

Beruntunglah nenek itu masih tergolong muda sehingga tenaganya masih cukup untuk membantuku memapah tubuh korban wanita ini ke halte bus.

Aku kembali berlari ke taxi itu menarik pria yang ku yakini suami dari wanita yang ku tolong barusan.Namun kali ini tak semudah yang ku pikirkan.Kedua kakinya terhimpit bagian jok mobil didepannya.Dengan segera aku mencoba meraih kakinya dan menariknya agar keluar dari himpitan itu sampai sebelah sepatunya terlepas.

Nenek berlari ke arah ku dan kembali membantuku memapah pria ini,akan sulit jika melakukannya sendirian mengingat berat badan pria ini jauh berbeda di atasku.Namun sekali lagi karna bantuan nenek aku berhasil membawanya ke halte bus dan nenek pun mendudukkannya di samping sang istri.

Tenagaku benar benar terkuras habis namun masih ada satu orang yang harus ku selamatkan.Supir.

Dengan sisa tenaga yang ku punya aku kembali berlari ke tempat kejadian.

JDUAR!!!

Terlambat.
Kedua kakiku berhenti berlari saat ku lihat mobil itu benar benar meledak didepan mataku.

NEVERMINDWhere stories live. Discover now