Rokujuu Go

6.2K 652 158
                                    

Kebesokkan harinya.

Aku menatap vivre card yang sedang aku genggam, lalu aku menghela nafas-ku.

'Beberapa menit yang lalu sudah diberitahu kalau Boa Hancock dan Vice-Admiral Momonga sudah tiba di Impel Down dan aku sudah disuruh bersiap untuk ditempatnya. Jika aku pergi dari level enam sekarang, aku akan ditangkap Vice-Admiral Momonga, tapi jika aku tak pergi, aku begitu mengkhawatirkan Kapten-ku. Sial! Jantung-ku begitu deg-degan karena mengkhawatirkan Kapten.'Pikirku sambil menatap vivre card itu.

Aku lalu memegangi kepala-ku dan kemudian menyimpan kembali vivre card dalam belahan dada-ku.

"Hoi, (namamu). Ada apa dengan-mu? Dari kemarin begitu gelisah."Ucap Ace membuat aku melirik ke arahnya.

"Bukan apa-apa. Aku hanya... Merindukan Kapten-ku. Kapan ya aku bisa keluar dari sini?"Ucapku sambil menyenderkan tubuh-ku ke sel penjara dan menatap langit-langit.

'Ini semua salah-ku. Jika saja (namamu) tidak memikirkan-ku, dia tak akan terkirim ke sini.'Pikir Ace merasa bersalah.

"(Namamu)-sama."

"Ha'i?"Tanggapku sambil menoleh ke sumber suara yang memanggil-ku.

"Begitu cantik! Ah, tidak! Maksud-ku, Ratu Bajak Laut Boa Hancock dan Vice-Admiral Momonga sudah menaiki lif dan sudah mulai menuruni Impel Down. Kemungkinan besar mereka sudah ada di level dua. Kami sudah memastikan semua tahanan yang ada disini tidak ada yang membuat keributan. Jadi kau bisa bersiap disini saja sampai Ratu Bajak Laut Boa Hancock dan Vice-Admiral Momonga tiba disini."

"Souka? Arigatou na. Aku jadi tidak enak tidak melakukan apapun padahal yang lainnya pada sibuk dengan pekerjaan masing-masing."Ucapku sambil tersenyum.

"Tidak, tidak. Kami semua benar-benar tidak keberatan. Kami senang bisa membuat (namamu)-sama tidak merasa lelah."

"Kalian sangat baik. Hm... Hey, bisakah kalian memberitahu-ku dimana ruang pengawas yang ada di level enam?"Ucapku.

"Eh? Ruang pengawas? Tapi Aokiji-san....."

"Apa kalian tidak akan memberitahu-ku? Aku mohon."Ucapku dengan wajah yang memohon yang seimut mungkin.

"KAWAII! HA'I! KAMI AKAN MENURUTI SEMUA PERMINTAAN-MU, (NAMAMU)-SAMA!"Teriak mereka semua dengan mata yang lope-lope dan banyak lope-lope di udara.

Lalu mereka semua pun mengantarkan-ku ke ruang pengawas yang ada di level enam.

"Nah, (namamu)-sama. Disinilah tempat ruang pengawas yang ada di level enam."Ucap salah satu pengawas saat kami sudah sampai di ruang pengawas itu.

'Ternyata ruang pengawasnya berada cukup jauh dari sel penjaranya Ace. Akan memakan waktu untuk aku bisa pergi dari level enam setelah Hancock dan Momonga sudah pergi dari level enam, itu berarti akan semakin lama aku bisa menolong Kapten. Tak masalah, yang penting aku masih bisa menolong Kapten. Pertama-tama yang harus aku lakukan adalah membuat para orang-orang yang ada di ruang pengawas dan para penjaga di level enam ini pada jatuh tak sadarkan diri setelah Hancock dan Momonga pergi dari level enam ini.'Pikirku.

"(Namamu)-sama?"Panggil seorang penjaga sambil menggoyangkan sedikit bahu-ku.

"Ya?"Tanggapku.

"Ah, tidak. Sedari tadi kau diam saja meski kami memanggil. Aku pikir kau kenapa-napa."

"Gomen. Aku hanya sedang memikirkan betapa baiknya kalian pada-ku. Aku begitu terharu."Ucapku dengan wajah yang seimut.

"KAWAII!"Teriak mereka semua dengan mata yang lope-lope.

"(Namamu)-sama, aku selalu mengawasi-mu diruang pengawas dengan sangat awas. Karena jika (namamu)-sama ternyata dalam bahaya, aku akan langsung pergi untuk menyelamatkan (namamu)-sama."

One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang