Go

9.2K 1K 61
                                    

Aku menatap kasihan Zoro yang sedang terluka parah tapi memaksakan diri untuk mengangkat kotak jeruji Luffy.

"Hoi, Zoro, kau terluka."Ucap Luffy.

"Diam kau dan tetap didalam sana saja. Aku akan melakukannya dengan cara-ku sendiri."Ucap Zoro.

"Zoro, aku bisa membantu. Walau hanya sedikit."Ucapku.

"Tidak perlu. Aku bisa sendiri."Ucap Zoro.

'Laki-laki yang keras kepala.'Pikirku.

"Apa yang orang ini pikirkan?"Ucap Nami.

"Hanya memikirkan ego yang tidak mau ditolong perempuan."Ucapku datar sambil melipat kedua tangan-ku didepan dada.

"Luffy, siapa dia?"Tanya Zoro.

"Oh, dia navigator kita."Jawan Luffy.

"Apa kau bercanda! Apa yang kau lakukan?! Bisa-bisanya memikirkan ego dalam keadaan terluka parah begitu!"Ucap Nami.

"Minggir. Kau menghalangi jalan-ku."Ucap Zoro padahal tidak ada yang menghalangi jalannya.

Aku menghela napas-ku melihat itu. Aku pun lalu akan mengangkat bagian belakangnya.

Tapi ternyata jeruji batu itu begitu sangat berat. Berkali-kali aku mencoba mengangkat bagian belakangnya, tetap tidak berhasil.

"Sedang apa kau?"Tanya Zoro sambil menoleh menatap-ku.

"Menolong-mu."Jawabku.

"Berhasil?"Tanggap Zoro.

"Tidak. Batu jeruji ini begitu berat."Ucapku.

"Hah! Kaya gitu aja tadi mencibir-ku."Ucap Zoro dengan nada menyebalkan, membuat perempatan langsung muncul dikepala-ku.

"Urusai! Maaf deh kalau kau tersinggung dengan cibiran-ku! Aku kan hanya mau membantu-mu! Aku khawatir melihat luka-mu yang semakin mengeluarkan darah begitu banyak karena membawa beban berat, bodoh!"Pekikku garang dengan kesalnya.

Zoro terdiam sesaat sambil menatap wajah-ku yang sedang kesal, lalu dia menghela napas-ku.

"Hah! Perempuan berisik."Ucap Zoro dengan semakin menyebalkannya sambil meneruskan langkahnya.

"Nani?! Apa kata-mu?!"Pekikku begitu kesal.

'Baiklah! Seperti-nya aku akan mengganti karakter favorit-ku di One Piece menjadi Sanji-kun saja! Yang namanya Roronoa zoro begitu menyebalkan!'Pikirku kesal.

"Kenapa dia bersusah payah begitu? Kalian ini hanya Bajak Laut."Ucap Nami membuat aku menoleh ke arah Nami.

"Karena kami Bajak Laut lah kami melakukan itu. Karena Bajak Laut memilih jalannya sendiri."Ucapku sambil tersenyum lalu berlari untuk menyusul Zoro yang sudah berjalan terlebih dahulu.

Setelah sampai di bawah, Zoro mulai menyeret jeruji itu, sementara aku mendorongnya dari belakang. Yah, meskipun aku gak tau, kekuatan-ku berguna atau enggak.

Saat sudah sampai didepan toko makanan hewan peliharaan, Zoro menghentikan langkahnya, membuat aku ikut berhenti.

Aku lalu dengan sigap memegang tangan Zoro yang akan terjatuh, membuat dia menoleh ke arah-ku.

"Apa? Mau protes tidak mau dibantu oleh-ku?"Ucapku.

"Tidak. Lebih tepatnya aku tidak perlu bantuan-mu."Ucap Zoro membuat perempatan kembali muncul dikepala-ku.

Tapi aku menghela napas-ku untuk menahan kekesalan-ku. Lalu mendudukkan tubuh Zoro untuk bisa bersandar disalah satu tiang toko makanan hewan peliharaan itu.

One PieceΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα