Juu Hachi

7.7K 860 69
                                    

Suatu hari ditengah lautan...

Saat cuaca begitu bagus...

Aku seperti biasa hanya melihat hamparan lautan yang begitu luas, Zoro yang tidur, Usopp yang mengurusnya senjatanya, dan Luffy yang sedang berusaha mengambil jeruk Nami tapi dihalangi Sanji.

"Mereka menaikkan harganya lagi?"

Suara Nami yang mengomel membuat aku menoleh ke arahnya dan lalu melihat dia yang sedang mengomeli burung pengantar berita.

"Kau berpikir kalau semakin lama, harganya semakin naik? Jika besok harganya naik, aku tidak mau beli lagi."Omel Nami.

Lalu burung pengantar berita itupun terbang pergi.

"Ya ampun, itukan hanya koran!"Tanggap Usopp.

"Tapi jika membelinya setiap hari, jadinya kan banyak!"Balas Nami.

"Kau perhitungan sekali ya, Nami."Ucapku sweatdrop.

"Bukankah kau tidak harus menabung untuk membeli desamu itu dari tangan Arlong lagi? Tapi kenapa kau terus perhitungan seperti itu?"Tanya Usopp.

"Bodoh! Itulah sebabnya! Aku memang sudah tidak berurusan itu lagi, jadi mulai sekarang, aku mengumpulkannya untuk diriku sendiri! Aku tidak mau menjadi bajak laut yang miskin karena aku ingin membeli baju yang bagus."Ucap Nami.

'Untung saja sampai saat ini Nami belum mengetahui kalau aku telah mengambil uang Arlong.'Pikirku lega.

"Baju yang bagus?! Bisakah kita nanti belanja bareng, Nami?!"Ucapku dengan antusias.

"Tentu saja, (namamu)!"Balas Nami.

"Oe, diam lah dulu! Aku sedang meracik jurus terbaruku 'Hissatsu Tabasco-Boshi' disini!"Protes Usopp.

'Bruak.'

Tiba-tiba saja Luffy terjatuh didepan Usopp, membuat Usopp terkejut dan memencet peluru itu sehingga peluru itu pecah dan mengenai matanya.

"Kenapa kau ini? Aku hanya ingin satu saja!"Protes Luffy.

"Tidak boleh! Ini adalah kebun jeruknya Nami-san. Aku tidak akan pernah mengijinkan mu untuk menyentuhnya sejari pun! Nami-san! Serahkan keamanan kebun ini padaku!"Teriak Sanji lalu matanya berubah lope-lope.

"Ya. Arigatou, Sanji-kun."Balas Nami sambil duduk di kursi santai dan membaca korannya.

"Kenapa sih? Aku kan cuma mau satu saja! Sanji pelit."Protes Luffy.

"Aku bilang tidak!"Balas Sanji.

"Ya sudahlah! Sekarang mood-ku sedang bagus."Balas Luffy sambil tersenyum lebar.

"Sekarang dunia dalam kekacauan. Banyak sekali terjadi kudeta-kudeta."Ucap Nami sambil membaca korannya, lalu saat dia membalikkan korannya, jatuhlah sebuah kertas dari koran tersebut.

"Hm? Sebuah brosur?"Tanya Luffy sambil menatap kertas itu.

Kami semua, kecuali Zor, menatap kertas yang terjatuh itu, lalu kami berlima pada terbelalak kaget setelah mengetahui kertas apa itu.

"HAH?!!!!"Teriak kami berlima.

Luffy lalu langsung mengambil kertas itu dan kemudian tertawa keras.

"Hahaha! Lihat ini aku menjadi buronan!"Ucap Luffy dengan begitu bangga dan senangnya sambil menunjukkan poster buronan itu ke arah kami.

"Dicari... Hidup atau mati... 30 juta belly?!"Pekik Usopp terkejut.

"30 juta belly ya! Hahaha."Teriak Luffy dengan bangganya lalu tertawa keras.

"30 juta belly? Itu angka yang besar untuk bajak laut yang pertama kali mendapat harga buronan."Tanggapku.

One PieceWhere stories live. Discover now