Nijuu San

7.2K 724 81
                                    

Aku memandang Nami yang masih tersenyum licik dengan merinding. Tak peduli Igaram sedang terus menembaki Mr 5.

"(Namamu), aku mau minta tolong padamu."Ucap Nami sambil menoleh menatapku.

"Minta tolong apa?"Tanyaku dengan perasaan tidak enak.

"Kalahkan mereka berdua!"Ucap Nami.

"Hah? Itu tak mungkin! Aku pasti kalah melawa mereka!"Ucapku.

"Itu berarti kita harus menemukan Zoro untuk mengalahkan mereka berdua."Ucap Nami.

"Memangnya kenapa kau ingin kalahkan mereka berdua? Kau ingin menolong mereka?"Tanyaku.

"Ya. Sebab kita bisa meminta satu milyar belly untuk balas budi."Ucap Nami dengan mata yang berubah jadi belly.

"Oi oi oi."Tanggapku sweatdrop.

"Cepat, Vivi-sama! Cepat kabur dari sini!"Pekik Igaram sambil terus menembaki.

"Igaram!"Pekik Vivi.

'BOOM!'

Tiba-tiba saja Igaram terkena ledakan, membuatnya langsung terjatuh.

"Eh? Dia diserang memakai apa? Kenapa tiba-tiba muncul ledakan?"Ucap Nami.

'Upilnya.'Pikirku menjawab.

"Entah."Ucapku.

"Igaram."Ucap Vivi.

"Percuma saja."Ucap Miss Valentine.

"Mereka monster."Geram Vivi.

"Jadi kau adalah seorang putri raja, Miss Wednesday?!"Ucap Mr 9.

"Jangan bertingkah bodoh seperti itu, Mr 9!"Pekik Vivi garang.

"Aku tidak mau ikut campur ah!"Ucap Zoro yang tiba-tiba lewat begitu saja sambil menarik tubuh Luffy yang masih tidur.

Aku dan Nami hanya sweatdrop melihat itu.

"Vivi-sama."Ucap Igaram.

"Igaram, daijoubu?"Tanya Vivi.

"Vivi-sama, jangan khawatirkan aku. Cepatlah pergi dari tempat ini demi kerajaan kita. Tanpa anda, Kerajaan Alabasta akan.... Sekarang, cepat pergi!"Ucap Igaram.

"Kau pikir kau bisa kabur dari sini?"Ucap Mr 5 sambil mengupil.

"Jangan meremehkan-ku!"Pekik Vivi.

"Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya terjadi, tapi karena kita sudah menjadi partner lama, aku akan mencoba menghambatnya. Sekarang pergilah, Miss Wednesday."Ucap Mr 9.

"Mr 9..."Ucap Vivi.

"Aku terlihat keren, kan? Bye-bye, Baby!"Ucap Mr 9 lalu langsung bergerak maju untuk menyerang Mr 5.

"Mr 9!"Pekik Vivi.

"Satu-satunya yang harus dilakukan adalah menyelesaikan misi kita. Pertemanan hanya akan mengundang kematian saja. Kau akan segera tau maksudnya."Ucap Mr 5 lalu melempar upilnya ke wajah Mr 9.

Upil itu pun meledak kencang, membuat Mr 9 langsung terlempar begitu jauh.

"Mr 9!"Pekik Vivi.

"Lihat, Nami. Upilnya berbahaya sekali."Ucapku ngeri.

Tapi aku hanya mendapatkan keheningan dari Nami membuatku langsung menoleh ke arahnya. Aku langsung menjatuhkan rahang-ku saat melihat Nami tidak ada di dekatku.

'Aku ditinggalnya. Nami sialan, kalau mau pergi, pamit dulu kek.'Pikirku.

"Nami, kau dimana?"Panggilku dengan suara pelan.

One PieceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang