11

583 23 2
                                    

Semalam Arjuna terus mengganggunya, bahkan saat Abel sudah sangat lelah dan ingin sekali tidur. Kini perempuan tersebut sedang menatap wajahnya, pandangannya fokus pada matanya. Lingkaran di bawah matanya lumayan gelap karena ia baru saja tidur saat jam 3 pagi.

Jam sudah menunjukkan pukul 05.30 , tandanya Abel harus mandi dan bersiap pergi ke sekolah.

Sedangkan di tempat lain, Varo masih tertidur pulas sambil memeluk Aldo yang juga masih berada di dunia mimpi.

"WOII BANGUN LU PADA." Teriak Danu tepat di telinga mereka berdua. Danu sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk. Cowok itu sudah mandi lengkap dengan seragam sekolah yang mencuat kesana kemari. Arjuna bangun bersamaan dengan Aldo yang membuka matanya.

"AAAAAAAA!!!" Teriak keduanya, mereka pun bergidik ngeri lalu saling mendorong satu sama lain.

"NGAPAIN LO PELUK-PELUK GUE?! NAJIS!!" Teriak Arjuna sambil mendorong-dorong Aldo sampai ia terjatuh dari tempat tidur.

"Sakit, bego! Lagian lu duluan yang peluk-peluk!"

"Terus lo ngapain bales peluk gue?!"

"Ya mana gue sadar! Gue kira guling!"

"Ribut, anjir. Buruan mandi." Arjuna dan Aldo yang tadinya sedang cekcok pun menoleh bersamaan melihat Danu.

"Biasanya juga telat. Lo ngapain sih buru-buru? Mau apa lo di sekolah?"

"Tau nih. Masuk ke otak juga kaga tu pelajaran."

Danu cengengesan, "Ada yang harus gue rebut hatinye."

"Idihhh, berangkat aje sendiri sono. Kaga usah ngajak, gue ngantuk." Omel Arjuna kembali menarik selimut lalu tenggelam di balik selimut berwarna putih tersebut. Danu berdecak kesal lalu segera menarik selimut yang di pakai Arjuna sehingga cowok tersebut jatuh dari kasur dan meng-aduh dengan cukup keras.

"SAKIT WOI PANTAT GUE!"

"Buruan napa. Gue lagi semangat."

"Iye lu semangat, gue kaga!" Ketus Arjuna sambil menggosok-gosok bokongnya yang terasa sedikit nyeri.

"Lo kurang ajar banget, parah. Lo kalo ada cewe yang lo suka gue pasti ngasih solusi, ngedeketin kalian berdua, pokoknya semuanya sampe kalian jadian. Ini gue baru sekali ngejar orang tapi lo nya kaga mau bantuin gue." Oceh Danu panjang lebar sambil memakai kaus kakinya.

Arjuna dan Aldo saling bertatap-tatapan. Mereka seperti sedang bertelepati.

"Iya deh, kita sekolah." Ucap Arjuna pada akhirnya meskipun di sertai dengan helaan napas yang lumayan panjang.

Ekspresi Danu berubah, cowok tersebut kini memasang wajah ceria padahal sebelumnya ia sudah menggerutu panjang lebar sambil memakai kaus kaki dan sepatunya.

-Arjuna-

Hehe, gantung ya?

Ye maap :(
Ntar kalo kepanjangan malah males bacanya.

ARJUNAWhere stories live. Discover now