10

620 26 1
                                    

Selama di rumah Danu, Arjuna hanya melamun sambil sesekali tertawa merespon lelucon yang mereka berikan. Cowok tersebut tidak bisa menghilangkan Abel dari pikirannya.

Kedua temannya sudah menyadari hal tersebut sejak tadi. Mereka telah mencoba berbagai cara untuk mengalihkan perhatian Arjuna, mulai dari taruhan bermain PlayStation, bermain basket, berenang, dan lain-lain. Tetapi tetap saja Arjuna menolak lalu memilih duduk sambil menonton keduanya melakukan semua itu.

"Udah lah, Jun. Sumpah demi apapun gue capek banget." Keluh Aldo yang baru saja selesai berenang.

Danu menghela napas panjang, "Lo kalau emang suka, ya ngobrol. Datangin dia, ga usah nunggu-nunggu, galau-galau kayak gini. Lo yang galau kita yang pusing ngajak lo main."

"Tau nih, gak asik ah kalau lo udah suka sama orang. Tau gitu lo ga usah ketemu Abel sekalian." Ucap Aldo dengan blak-blakan hingga membuat Arjuna memberikan tatapan tajam ke arah cowok tersebut. Danu memelototi Aldo yang memasang tampang tidak bersalah, dan Aldo hanya nyengir kuda sambil terkekeh pelan.

"Gue tau, Jun. Lo gak pernah mulai duluan. Gue tau cewek-cewek itu langsung datang tanpa lo suruh, langsung ngedekatin lo. Tapi lo harus ingat, Jun. Ini Abel, cewek terjutek seangkatan yang mau lo taklukin. Itu berarti lo yang harus mulai semuanya duluan. Lo yang ngechat, lo yang tanya dia udah makan apa belom, pokoknya usahain lo ngelakuin semuanya duluan. Itu sih kalau lo emang niat deketin Abel." Saran Danu sambil menepuk-nepuk bahu Arjuna seperti anaknya sendiri.

"Jadi menurut lo, gue harus chat dia?" Tanya Juna sambil memegang ponselnya. Danu mengangguk.

"Tapi gue takut ga dibalas, Nu."

"Kok lo jadi kayak cewek? Udah buruan. Pede aja."

Arjuna segera menambahkan Abel ke kontaknya. Ia langsung mengetikkan pesan kepada Abel dan berharap cewek tersebut mau membalasnya.

Arjuna : Hai
(17.05)

Disisi lain, Abel yang sedang mendengarkan lagu dari ponselnya pun terganggu saat ada yang mengirimkan pesan kepadanya. Cewek tersebut mengernyit melihat nama Arjuna terpampang di layar ponselnya. Ia berniatan membalas pesan cowok tersebut dengan jeda yang sangat lama. Tidak lama kemudian, ponselnya bergetar lagi.

Arjuna : Gue tau, lo pasti lagi nunggu gue ngechat lo kan?
(17.06)
Arjuna : Pasti lo ngintip chat dari notifikasi, yakan?
(17.06)
Arjuna : Ngaku lo.
(17.06)

Abel bergidik ngeri sambil menjauhkan ponselnya. Ia mulai geli dengan perilaku Arjuna yang semakin menjadi-jadi. Akhirnya cewek tersebut membalas pesannya.

Paan sih l? Pede bngt: Abel
(17.06)

Arjuna : Noh kan, langsung dibales. Kangen kan lu?
(17.07)
Arjuna : Gue tau kok gue ngangenin.
(17.07)

Geli bngt. Ngapain sih lo? : Abel
(17.10)

Arjuna : Lagi duduk aja nih, yang
(17.10)
Arjuna : Kamu sendiri lagi apa?
(17.10)

Lagi berharap lo berhenti ngechat gue. : Abel
(17.15)

Arjuna : Kl gue kg mau gmn? Kalo gue mau brhnti tp tunggu lo jd punya gue gmn?
(17.15)

Abel tertawa pelan melihat pesan Arjuna. Cowok itu ingin sekali mempertahankan chat mereka.

-Arjuna-

ARJUNAWhere stories live. Discover now