6

702 38 0
                                    

Arjuna mengusap keningnya sambil memunguti daun-daun kering yang bertebaran di lapangan sekolah siang ini. Sudah 15 menit lebih mereka berada di tengah-tengah lapangan sambil memunguti daun-daun kering yang berjatuhan.

Berulang kali Arjuna menggerutu kesal karena Danu ikut tertidur pulas dan tidak menyadari tatapan tajam dari Pak Dimas yang kini sedang duduk sambil memperhatikan mereka.

"Lo sih."

"Apa lagi sih, Jun??" Keluh Danu sambil menatap Arjuna yang wajahnya sudah memerah.

"Lo pake tidur segala. Ketauan kan jadinya."

"Salahin yang lain juga dong! Enak aja lu nyalahin gue doang. Toh, yang lain juga ikutan tidur kan! Lo juga salah kali, tidur jam pelajaran."

"Mirror mirror!" Sahut Aldo yang sedang asyik memunguti sampah-sampah.

"Di suruh jagain tu guru malah ikutan tidur. Cih!" Sindir Arjuna sambil lanjut memunguti daun-daun tersebut.

"Nyindir-nyindir kayak cewek aja." Gumam Danu sambil memasukkan sampah yang ia pegang ke plastik berwarna kuning di sebelah Aldo.

"Permisi pak, ini udah ganti jam pelajaran. Bapak kan harusnya di kelas saya."

Arjuna menoleh ke arah sumber suara yang ia kenal betul. Cewek tersebut, Abel kini sedang berbicara kepada bapak-bapak berkepala plontos tersebut. Arjuna menghentikan kegiatannya sejenak sambil memperhatikan cewek cantik yang kini berada di depan Pak Dimas.

"Iya nanti dulu ya. Saya masih ngawasin anak-anak ini."

"Emang mereka kenapa pak?"

"Biasa, gengnya Arjuna suka cari gara-gara." Ucap Pak Dimas sambil melirik ke arah Arjuna yang sedang duduk manis memperhatikan mereka berdua.

"HEH! ENAK AJA KAMU TENANG-TENANG!! CEPET PUNGUTIN DAUNNYA!"

Arjuna memutar bola matanya, malas. Ia pun kembali memungut daun-daun berwarna kuning yang berjatuhan di dekat pohon sambil menguping pembicaraan keduanya.

"Hmm, ayok pak ngajar di kelas saya. Anak-anaknya lagi pada rusuh pak. Saya jadi gak tahan di dalam kelas."

"Haduh, iya-iya bapak ke kelas kamu. Kamu kesana duluan aja." Suruh Pak Dimas sambil berdiri melihat Arjuna yang sedang memperhatikan mereka berdua.

"Apa kamu, liat-liat??"

"Nggak pak, hehe." Ucap Arjuna sambil melirik ke arah Abel yang sedang memperhatikannya.

"Kalian boleh masuk kelas. Jangan berisik! Jangan tidur lagi! Panggil guru pelajaran berikutnya! Kalau gurunya tidak ada baca-baca buku, jangan ribut! Bapak mau ngajar lagi ke kelas lain!" Bapak tersebut pun langsung pergi meninggalkan mereka di lapangan. Arjuna berlari ke arah Abel sebelum cewek tersebut berjalan mengekori Pak Dimas.

"Bel!" Arjuna memegang tangan Abel sebelum ia berjalan menuju kelasnya.

"Apaan?" Tanya Abel sambil melepaskan tangan Arjuna dengan pelan.

"Makasih." Ucap Arjuna sambil tersenyum manis.

"Dih? Siapa juga yang ngelakuin ini buat lo? Geer banget sih! Gue emang manggil bapaknya, karena kelas gue rusuh! Dah sana lo, dasar kepedean." Jelasnya sambil berjalan menuju kelasnya.

"Yaelah neng, kalo peduli mah bilang aja!!" Goda Arjuna sambil terkekeh melihat Abel yang mempercepat langkahnya meninggalkan cowok tersebut di lapangan.

"Ihiiyy. gebetan baru ya, om?" Kata Danu sambil menyenggol Arjuna dengan sikunya.

"Apaan sih lu, gajelas ew." Ucap Arjuna sambil melempar Danu dengan kumpulan Daun kering yang ia pegang lalu pergi secepat mungkin dari sana.

"Eh anjir lu! Awas ya lu!!"

-Arjuna-

Eheee :v
Gimana"? Jelek ya?

Emang :v

ARJUNAWhere stories live. Discover now