7

656 31 2
                                    

Siang ini Arjuna dan kawan-kawannya memilih duduk di kantin sambil menyeruput es teh dan memakan mie ayam pesanan mereka.

Seperti biasa, ketiganya membolos di jam pelajaran ekonomi dengan alasan tidak ada yang suka mata pelajaran yang ada angkanya.

"Abis ini ngapain?" Tanya Juna sambil menatap kedua temannya. Aldo menelan makanannya lalu meminum es teh pesanannya yang tinggal setengah.

"Cabut?" Tanya Aldo sambil menunggu persetujuan keduanya.

"Boleh-boleh." Sahut Danu yang sudah selesai makan sedari tadi.

"Cabut kemana? Kalau pulang, gue gabut."

"Main rumah Danu?" Tanya Aldo lagi.

"Waahh bagus-bagus. Gue pengen ketemu kakak lo lagi, Nu." Danu memicingkan matanya sambil menyalakan rokoknya.

"Awas aja lo kayak kemaren-kemaren. Gak akan gue bolehin lagi lo masuk ke rumah." Ancam Danu.

"Aman bosss, cuma pengen liat kakak lo aje."

"Tapi gue bingung deh, Nu." Sambung Aldo mengunyah suapan terakhir.

"Apaan?"

"Kakak lo tuh cantik parah, kok lo nya kayak gini?"

"Njir, ngejek Nu."

"Ini faktor gue item doang. Coba gue putih, beh banyak kali yang kecantol ama gue."

"Halah, gimana mau putih?? Tiap hari lo berjemur gitu di lapangan."

"Kan gue basket, belom lagi ikut dihukum gara-gara lu pada." Ucapnya sambil meniupkan asap ke wajah Aldo hingga cowok tersebut terbatuk-batuk.

"Sialan lo, Nu"

"Yaudah, ayo cabut. Gue bosen di sekolah."

Ketiganya berdiri lalu berjalan menuju ke parkiran, tapi baru saja sampai di koridor kelas 12, terlihat Bu Tuti yang sedang berjalan ke arah mereka. Mereka pun langsung mengambil jalan lain.

"Mau ke toilet kok bertiga? Kayak cewek aja." Tegur Bu Tuti sambil menatap tajam ke arah mereka bertiga. Ketiganya pun membalikkan badan lalu terkekeh sambil melihat satu sama lain.

"Saya tau, kalian pasti mau kabur lagi." Tebak guru tersebut sambil memperbaiki kacamatanya yang sudah merosot sampai ujung hidung.

"Hah? Nggak kok bu. Nih buktinya kita gak bawa tas." Ucap Aldo sambil menunjukkan punggungnya yang kosong tanpa tas yang menggantung.

"Bisa aja kan kalian kabur tanpa bawa tas. Lagian ini kan masih jam pelajaran. Lagi jam apa kamu?"

"E-ekonomi, bu." Jawab Danu terbata-bata.

"Nah!!! Apalagi ini pelajaran eko! Emang Pak Soleh mau ngasih kalian ijin? Apalagi rame-rame kayak gini." Ketiganya terdiam sambil melihat satu sama lain.

"Sekarang juga kalian bertiga hormat ke bendera!"

"Sekarang bu?"

"TAHUN DEPAN!"

"Oh yaudah, bu. Kan masih lama." Jawab Danu dengan wajah polos. Juna menyenggol lengan cowok tersebut sambil memelototinya.

"Lo ngomong kayak gitu bisa-bisa hukuman kita nambah!" Bisik Juna dengan nada kesal.

"Ya terus kapan dong?"

"Ya sekarang lah, bego." Jawab Aldo dengan penuh penekanan.

"Yaudah, bu. Kalo gitu kita berjemur dulu ya." Pamitnya sambil mencium tangan Bu Tuti. Ketiganya pun pergi ke lapangan disusul oleh Bu Tuti yang berada di belakang mereka, mengawasi.
Dengan terpaksa ketiganya pun memberikan hormat kepada bendera.

"Liat ke atas! Emang kalian hormat ke siapa?!"

"Gustiii, cobaan apalagi ini." Gumam Danu dengan wajah sedih yang sedang melawan teriknya sinar matahari.

-Arjuna-

ARJUNAWhere stories live. Discover now