13 | Disiram

284 32 142
                                    


Byurrr!

Gadis yang tengah asik menikmati alunan lagu dari salah satu pengunjung kantin, sambil memakan makanan kesukaannya. Membelalakkan kedua mata ketika merasakan air kental, berbau buah menyirami kepala hingga wajahnya.

Dia sontak mendongak untuk memastikan siapa pelakunya. Lalu mendapati cewek dengan tangan memegang gelas jus.

"Ups, sorry. Gue gak sengaja," ungkap cewek itu dengan nada yang dibuat-buat bahwa dia bersalah.

Intan, dia berjalan menjauh dari Alesha. Alesha meringis dalam hati, menyentuh rambutnya yang basah dan lengket. Ia tahu betul bahwasanya Intan sengaja menumpahkan jus ke kepalanya.

Ingin protes, ia takut kena protes juga oleh kedua pengikutnya. Satu lawan tiga, mustahil untuk menang. Apalagi, ia sangatlah tidak ahlinya untuk beradu bacotan.

Alesha memilih untuk berlari keluar kantin, berlari sekuat tenaga menuju toilet. Berusaha menjauh dari kerumunan orang banyak, yang pasti akan mengolok-oloknya.

Tanpa sadar air mata turun sangat deras, saking derasnya membuat kaca mata yang selalu ia pakai berembun, hingga pandangannya buram.

Bruk!

"Aw!" Alesha merintih ketika mendapatkan sesuatu menabrak tubuhnya kuat. Ia mengucak-ucakkan kedua mata dari balik kaca matanya, mengusap air mata yang masih tersisa di pori-pori wajahnya.

Ketika memastikan bahwa penglihatannya sudah jelas, terlihat siswi cantik dengan rambut panjang yang lurus tengah tersenyum terhadap dirinya.

"Eh, maaf ya," kata dia yang justru membuat Alesha menggeleng kecil.

"Gak kok, ini bukan salah lo. Seharusnya gue yang minta maaf."

"Ini salah gue. Tadi gue jalan ngeliat hape terus, jadi gue yang harus minta maaf." Alesha hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Lo gak papa 'kan?" tanya dia memastikan, hingga membolak-balikkan kedua lengan Alesha.

Alesha tersenyum seraya menyingkirkan tangan cewek itu dari lengannya. "Gak papa, dan gak ada yang luka, kok."

Dari pandangan Alesha, cewek itu mengernyitkan dahi dengan pandangan menuju ke rambutnya, ia tahu apa yang berada di pikiran orang itu.

"Rambut lo kenapa?" tanyanya, tangannya terulur untuk mengusap rambut Alesha. Merasa ada yang tidak beres, ia bertanya,  "Ada yang ngerjain lo?"

Alesha menggeleng kecil. "Ah, enggak. Ini tadi, ada orang beli jus, gue ... em, gue sama dia gak sengaja bertabrakan, dan jus dia tumpah deh di rambut gue." Ia menjelaskan dengan terselip beberapa kebohongan.

Rambut perempuan itu bergoyang karena kepalanya yang mengangguk. "Em, ada yang sedikit gak masuk akal. Masa iya tumpah di kepala lo? Kalau tumpah ya ke lantai lah. Seberapa tingginya sih dia?"

Alesha gelagapan, ia mendadak gelisah sendiri. "Gue mau ke toilet. Malu. Banyak yang lihatin."

"Oh iyah, gue antar ya?"

Alesha menggeleng kembali. "Gak usah."

"Anggap aja sebagai tanda maaf gue." Alesha menghela napas lalu mengangguk.

Mereka berdua berjalan menuju toilet, tidak mudah untuk menuju ke sana. Alesha harus lebih dulu mendapatkan beberapa kata yang tak enak hati terdengar. Misalkan ....

"Bau ih."

"Jorok banget, rambutnya gak dirawat kali tuh."

"Gak pernah shampoo-an lebih tepatnya."

Kilter ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang