3| Pria dengan tatapan seperti elang

1K 269 642
                                    

Nilam mendongak dengan tatapan datar, setelah melihat siapa yang berada didepannya ia kemudian menunduk kembali, meneruskan aktivitas yang tadi sempat tertunda.

Alesha terduduk menatap Nilam dengan tatapan sayu." Maafin gue, Lam. Gue gak sengaja bicara tentang keluarga lo."

Nilam mengendikkan bahu acuh, kemudian ia menjawab.

"Lo tau sendiri, kalau gue gak suka jika keluarga gue dibawa-bawa. Lo juga tau kondisi keluarga gue yang membuat gue sendiri jijik ngebayanginnya." Alesha menunduk, tanpa sadar air matanya mengalir.

"Maafin gue, Lam. Gue sekali lagi minta maaf." Nilam mengembuskan napas panjang.

"Kali ini gue maafin, dan ini untuk yang terakhir kalinya." Alesha mengangguk, tangan putih itu terulur untuk menghapus air matanya. Alesha mendongak menatap bola mata Nilam yang berwarna cokelat itu dengan mata berkaca-kaca.

"Hm, nanti malam gue ada jadwal pemotretan untuk dress keluaran baru tahun ini, jadi gue minta buat lo temenin gue. Lo gak keberatan kan?" Alesha tersenyum ia menggeleng.

"Nggak, nggak sama sekali." Nilam mengangguk, pembicaraannya berhenti ketika mendengar suara bel berbunyi.

***

Semua siswa-siswi tengah memadati koridor membuat dua gadis itu berdecak kesal. Nilam yang gemas langsung menghampiri, menatap seseorang yang menjadi bahan keributan.

Nilam menggerutu kesal. "Fael lagi Fael lagi."

Dia merentangkan kedua tangan membuka kerumunan supaya memberikan sedikit celah untuk gadis berbadan ramping seperti Nilam menerobos.

"Fael! Lo gak bosen masuk, keluar ruang bk terus?" Alih-alih menanyakan dan berbaik hati, Fael malahkan bersifat acuh tak acuh terhadap Nilam yang membuat model remaja itu geram.

"Dan elo! Lo siapa lagi! Kalau kalian mau ribut dan berbuat onar, mending diluar sekolah aja deh!" Fael berhenti adu mulut dengan lawannya. Ia menatap Nilam sinis dan didetik berikutnya ia tersenyum manis.

"Nilam yang cantik, kamu gak usah ikut-ikutan deh ya, nanti kena semprot gimana?" Nilam memutar bola mata malas seraya melipatkan kedua tangannya di dada.

"Fael, berhenti! Atau gue laporin ke Tante lo?" Usai menuntaskan kalimatnya, Fael membelalakkan mata.

"Jangan! Tante gue kalau udah marah, galak banget. Yaudah iya gue berhenti." Alesha yang berada disamping Nilam menahan senyum melihat wajah Fael yang memerah.

Ia melirik, menatap seseorang yang menjadi bahan semprot mulut Fael hanya berdiri diam dengan wajah tanpa ekspresi.

Fael yang ingin beranjak tiba-tiba berhenti ketika mendengar ucapan Nilam. "El, emang kenapa sampai-sampai lo sama dia ribut?"

Nilam masih memfokuskan perhatiannya kepada lelaki berpostur tinggi itu tanpa melihat Fael sedikit pun.

"Baju gue basah gara-gara dia." Nilam mengangguk.

"Lo anak baru?" tanyanya yang tidak digubris oleh lawan bicaranya.

"Hei ... lo tuli?" Disitu juga lelaki yang menjadi lawan bicara Nilam mendongak, bola mata biru milik lelaki itu menatap datar dan menusuk kedua bola mata Nilam.

Kilter ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang