28. FIRST KISS?

151K 14.6K 2.7K
                                    

__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

__________________________________

Te amo y solo tú eres el que está en mi corazón. Mi amor eres tu.”—AksaraDentaKaranva.
__________________________________

__________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

28. FIRST KISS?

“AKU gak habis pikir sama kamu Ren. Bisa-bisanya kamu celakain nyawa orang,” ujar Rhea tidak percaya dengan apa yang telah di lakukan Varen pacarnya.

“Bukan aku yang nyakitin Sastra, Rhe. Dia jatuh sendiri,” kata Varen membela diri.

“Terus kamu di sungai sama Sheila ngapain?! Kalian udah buat rencana nyakitin Sastra kan?!” tebak Rhea. Varen diam membuktikan tebakan Rhea benar.

“Aku gak nyangka sama yang udah kamu lakuin Ren!” ucap Rhea.

“Aku minta maaf Rhe. Aku gak tau kalau Sheila ngajak aku kerjasama buat nyakitin Sastra,” kata Varen setengah berbohong.

Dulu sebelum berpacaran dengan Varen. Bams sudah memperingatkan Rhea kalau Varen bukan laki-laki baik. Namun Rhea menyangkalnya. Dan sekarang Rhea mulai mempercayai perkataan Bams.

“Aku mau kita break,” pinta Rhea menatap serius Varen yang tampak terkejut.

****

Para peserta camping tengah berkemas-kemas untuk pulang. Sebenarnya masih satu hari lagi acara camping ini. Namun karena peristiwa kemarin malam membuat pembina acara camping mempercepat rencana kepulangan. Sheila dan Varen mendapat hukuman skors dua minggu dan surat peringatan.

Tanpa sepengetahuan banyak orang. Aksa protes kepada kepala sekolah tentang hukuman yang di berikan untuk Varen dan Sheila. Menurut Aksa hukuman itu masih terlalu ringan dan tidak sebanding dengan perbuatan mereka. Seharusnya Varen dan sheila langsung di drop out dari sekolah.

“Makan,” ujar Aksa memberikan bingkisan kantung plastik kepada Sastra yang tengah duduk sendirian di bawah pohon pinus.

“Apa ini?” tanya Sastra membuka sedikit bingkisan kantung plastik itu.

AKSARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang