13. PEMBULLYAN

169K 16.9K 3.1K
                                    

_________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________

“Saat melihat kamu terluka atau di sakiti. Di saat itulah aku merasa gagal menjadi laki-laki.”
_________________________________

”_________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

13. PEMBULLYAN

SASTRA mengamati pantulan dirinya sendiri dari atas rambut sampai ujung kaki melalui cermin panjang. Mira telah membelikan Sastra seragam sekolah baru. Alasannya karena seragam yang di pakai Sastra kemarin kotor. Bahkan Mira juga membelikan Sastra sepatu baru dan tas sekolah. Prinsip keluarga sultan kalau memberikan sesuatu semua harus baru. Tidak boleh bekas.

“Semua keluarga Karanva baik-baik. Kecuali kak Aksa,” gumam Sastra sambil menyisir rambut panjangnya yang sengaja di biarkan terurai.

“Om Raja orangnya humoris. Tante Mira orangnya lemah lembut, perhatian. Terus kak Aksa bisa punya sifat dingin sama galak dari mana?” heran Sastra.

“Jangan-jangan waktu Tante Mira lahiran anaknya ketuker lagi?” tebak Sastra seperti orang korban sinetron.

“Lo mau berangkat sekolah atau ghibah sama diri lo sendiri?” tanya Aksa.

Sastra terkejut dan langsung berbalik menghadap Aksa. Entah sejak kapan Aksa sudah bersandar di dinding kamar dengan kedua tangan melipat di depan dada.

“Kak Aksa sejak kapan berdiri di situ?” tanya Sastra.

“Sejak lo gibahin gue,” jawab Aksa dingin.

“Kakak gak sopan nguping pembicaraan orang,” ujar Sastra.

“Lebih gak sopan mana sama ngomongin orang di belakang?” tanya Aksa menatap datar Sastra.

“A—aku nggak ngomongin Kakak. Aku lagi ngomong sendiri,” balas Sastra mengelak. Perlu Aksa akui kalau Sastra adalah pembohong besar. Sudah ketangkap basah. Masih saja bisa mengelak.

Sastra masih santai menyisir rambut. Sedangkan Aksa sudah tidak sabar menunggu Sastra bersiap-siap. Kalau bukan karna Sastra akan berangkat sekolah bersamanya. Aksa sekarang pasti masih sibuk berolahraga dan berangkat ke sekolah saat sudah telat.

AKSARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang