5. PERHATIAN MANIS

211K 21.6K 4.8K
                                    

______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

______________________________

“Apa kamu tau? Dari sikap beringas ku. Terselip perhatian manis hanya untukmu.”

______________________________

______________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

5. PERHATIAN MANIS

SEMUA pandangan orang di dalam markas tertuju pada Sastra yang baru saja tiba bersama Aksa dan teman-temannya. Belum pernah ada cewek yang masuk ke dalam markas Ascargo sebelumnya kecuali Bu Murti yang bertugas mengirim makanan dari warung dekat markas.

"Lo tempur apa nyulik bidadari Bang?" tanya Gardon pada Aksa.

"Tempur bonusnya bidadari," balas Daniel. Cowok dengan kalung berbandul salib berwarna silver di lehernya itu berjalan ke bangku kayu lalu duduk. Hanya Daniel dalam anggota inti yang memiliki agama berbeda dari lainnya.

Aksa menarik satu kursi ke dekat Sastra. "Duduk!"

Sastra duduk di kursi itu. Sastra rasanya ingin cepat-cepat pergi dari tempat ini sekarang. Apakah Aksa dan teman-temannya tidak peka kalau Sastra seperti berada di kandang singa?

"Lo tenang aja. Gue sama temen gue bukan cowok brengsek kayak Davin," ujar Aksa seakan mengerti isi pikiran Sastra.

"Den pada mau minum apa nih? Ibu ada diskon sepuluh persen," ujar Bu Murti yang baru datang ke dalam markas.

"Tumben ada diskon," heran Bams. Biasanya Bu Murti paling anti diskon-diskonan.

"Khusus hari ini gara-gara kedatengan Neng cantik," balas Bu Murti.

"Siapa tau Neng mau jadi menantu Ibu," ujar Bu Murti. "Anak cowok Ibu ganteng banget loh Neng. Mau gak jadi mantu Ibu?" tanya Bu Murti.

"Gak!" balas Aksa reflek. Semua orang langsung menatap Aksa kebingungan.

"Yang di tanya Sastra ngapain lo yang jawab?" tanya Daniel pada Aksa.

AKSARA (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang