Who?✔

7. Kucing garong

"Mam! Jangan gegabah! Inget lo kalo ketemu si lutfi!"
Alveno meneriaki Hamam karna takut terjadi apa apa

"Ya"
Balas Hamam santai sembari jalan keluar kelas

Ketika melewati kelas tetangga yaitu kelas istrinya,Hamam mampir sedikit melihat dari jendela. Kalian tau mencari siapa? Ya Milena,tapi nihil Hamam tidak menemukan Milena dari sudut kesudut ruangan kelas

"Woy!"
Alicia menepuk punggunya dari belakang sembari melipat kedua tangan

"Cari lena istri lo ya?"

Hamam langsung menutup mulut Alicia dengan tangan kekarnya

"Brisik lo"

"Ups sorry. Si lena dari tadi udah keruang osis tuh sama si lutfi"

"Siapa?"

"Lutfi budeg lo!"

Alicia menatap wajah Hamam yang mulai emosi tapi malu mengungkapkan

"Cemburu lo? HAHAHA seorang Hamam cemburu ngocok perut gue hahahah"

"Diem lo"

"Ya ya ya gue tau lah lo cemburu,ya sebagai seorang SUAMI gitu kan ya"

Alicia masih memainkan ponsel didepan Hamam yang masih mematung

"Eh badak berlobang 2 terus lo ngapain disini?! Kejar bini lo!"

Alicia mendorong tubuh Hamam dari belakang tanpa ada respon dari Hamam

•••

"Berarti gue sama lutfi pos 1 di atas ya?"

"Gue cuma berdua sama dia?"
Kata Lutfi

"Kalo jadi lo sama si Dika tuh,tapi si dika udah seminggu sakit nih"

"Ah ber2 juga gue sama lutfi kaga apa apa ko ya kan fi?"
Milena menyenggol pinggang Lutfi sembari tersenyum mengangkat alisnya

"Boleh lah boleh"

"Yeh nanti kalo lo bedua ada setan ditengah hahaha"

"Ebuset,gua gampar juga lo. Oiya btw ada berapa pos yang harus ade kelas lewatin tuh?"

"Mmmm,ada 10 pos lah kira kira. Satu pos ada 3 sampe 4 orang tugasnya jaga dan ngasih clue ke ade ade nanti ntar sisanya jadi panitia yang ngawasin"

"Car,gimana kalo kita susun rencana buat ngerjain panitia kaka kelas juga? Biar seru ga tuh"
Lutfi mempunyai akal cerdas

"Hmmm boleh tuh boleh"

"Asik kayanya"
Kata Milena

"Eh car siapa yang bikin nih tugas panitia?"

"Ya si Hamam lah lo lupa?"

Milena yang sedang menulis absen dibuku khusus tiba tiba terjatuh tanpa sebab saat Caroline berkata Hamam

"Dih napa lo?"

"Ka..kaga..kaga..kaga"

"Oiye kalo boleh tau si Hamam jaga pos ga? Sama cewe?"

Caroline menatap Milena dengan heran

"Dih sejak kapan lo peduli musuh?hahaha kaget gue jantung gue pengen tiba tiba keluar"

"Gue juga heran,tadi pagi pagi pas gue fotokopi masa si Ham-- aduhhh"
Lutfi merasa kesakitan ketika kakinya diinjak oleh seorang Milena

Milena pun memukul Caroline pelan

"Ish! Ya kaga gitu..mmm..ya gue panasaran..ah lo mah bikin darah tinggi gue timbul!"

"Hahahaha,lagiannya ngakak tau ga"

"Udahlah,apa lagi yang harus gue kerjain?"
Kata Milena saat diruang osis itu

"Lo kudu bikin daftar osis baru plus tanda tangan orang tua"

"Lagi?"

"Yaiya lah"

Hufttt gilee. Milena menghembuskan nafasnya berat

"Udeh tenang gue bantu haha"

Lutfi mendekatkan mulut serta wajahnya ke telinga Milena yang sedang menyembunyikan wajahnya ditangan yang dilipat dimeja

"Apa hak lo bantu bantu lena?hm?"
Hamam tiba tiba berdiri dibelakang Lutfi

"Lah? Emang lo siapanye? Suaminya? JHAHAHA"
Lutfi melihat tampilam Hamam dari atas hingga bawah

Hamam masih menyimpan kedua tangan disaku celana berwarna abu itu dengan wajah datarnya

"Lo mau tau gue siapa nya Milena huh?"
Hamam mulai tersenyum devil

"Bener lagian kata Lutfi! Lo siapa gue?"
Milena seketika berdiri dari bangku yang didudukinya

"Lo mau identitas lo gue ungkap sayang?"
Hamam menyolek dagu Milena

"Gausah pegang pegang!"

"Gue pengen ngomong ber2 sama lo!"
Hamam mulai membentak

"Woy! Gausah kasar lo sama cewe bisa kan?"
Lutfi mencoba melepaskan genggaman Milena dan Hamam

"Denger. Ehm. Gue gapunya urusan sama lo! Dan lo jangan pernah deketin Milena sedikit pun! Ngerti? Atau lo bakal tau akibatnya"

"Oh. Gue gatakut sama lo!"
Lutfi mulai maju perlahan mendekati Hamam yang masih mengenggam tangan Milena dengan kasar

"Mau lakuin apa kalo gue habisin ni cewe huh?"

Milena dan Caroline sama sama diam tidak menjawab,karna keduanya benar benar dalam kondisi yang bingung entah harus membela siapa

"Gue bakal habisin lo"

"Ayo maju!"
Hamam mulai menarik kerah kemeja putih yang Lutfi gunakan

"HAMAM!"