“K-kamu sekarang jadi cuek, d-dan kayak ngejauh dari aku.” jawab eunji seraya menunduk.

“Emang dulu kita deket? Nggak kan? Inget kita cuma temen kelas, GAK LEBIH.”

“Tapi kan-”

“Jangan pernah berharap soal perjodohan itu. Itu cuma omongan orang dewasa. Kita masih kecil, semua bisa berubah kedepannya. Dan perlu lo tau, lo bukan orang yang gue harepin!”





Dari jauh ada seorang pemuda yang memperhatikan itu semua sejak tadi.



Tangannya mengepal erat melihat gadis yang disukainya diperlakukan seperti itu, terlebih oleh sahabatnya sendiri.













Meskipun chanyeol terus bersikap dingin, tapi eunji tidak pernah menyerah.

Dia tetap berusaha dekat bahkan sering memberikan makanan juga hadiah-hadiah kecil untuk chanyeol.

Chanyeol menerimanya (dengan setengah hati sih) memang, tapi setelah itu hadiahnya ia berikan kepada sahabatnya begitu saja.

Sampai di hari kelulusan SMP,

Chanyeol menarik paksa eunji ke taman belakang, lalu

"Berhenti ngasih gue hadiah. Berhenti cari.perhatian.sama.gue.lagi.” Tekannya.

“Selama ini gue diem karena masih menghargai lo sebagai kakak dari gadis yang gue suka. Tapi sekarang GUE UDAH MUAK sama lo. Jadi lebih baik lo berenti sebelum lo sendiri yang makin tersakiti!” kata chanyeol tegas lalu pergi ninggalin eunji gitu aja.

Tubuh eunji merosot ke tanah. Ia menangis sembari memeluk lututnya. Ia menumpahkan semua rasa sakit yang ia dapatkan selama ini lewat airmatanya hari itu.

Topeng kuat yang selama ini eunji pakai sudah tidak tersisa lagi sekarang.

Eunji lelah. Ia hanya seorang anak SMP yang baru memulai mengenal cinta, tapi

Kenapa sesakit ini yang ia dapatkan?

Mana kisah teenlit manis dan menyenangkan yang selalu ia baca dinovel?


Kenapa kenyataan yang ada justru sepahit ini?













Cukup lama eunji menangis sendirian di taman belakang.

Tiba-tiba ada sebuah sapu tangan terulur didepannya.

“Gue emang gak bisa ngehapus luka dihati lo, tapi setidaknya sapu tangan ini bisa ngehapus airmata lo.”

Eunji mendongak, wajah ini tidak asing.


“Ayo ambil. Ini hari kelulusan, harusnya lo bahagia ketawa bareng temen-temen. Bukan malah nangis sendirian disini.” ujarnya sembari menjejalkan sapu tangannya ditangan eunji.

Eunji masih diam sembari terus menatap lurus pemuda didepannya.

“Kenapa liatin gue? Ganteng ya?”

“Muka lo gak asing” jawab eunji polos.

Pemuda itu terkekeh “Iyalah. Kita kan selalu ada dikelas yang sama.”

“Ha? Kok gue gak tau?”

“Karena lo terlalu sibuk ngejar satu orang, yang bahkan gak pernah peduli sama lo. Lo jadi lupa, gak sadar, juga gak peduli sama orang-orang disekitar yang justru peduli sama lo.” jawabnya panjang seraya tersenyum pahit.

Eunji mengerutkan kening bingung, membuat pemuda tadi tertawa kecil.

“Lo gemesin banget sih. Bego banget emang chanyeol malah nyia-nyiain lo.”

“Nama lo siapa? Gue yakin sering liat lo.” bukannya menyauti perkataan pemuda tadi, eunji malah bertanya polos.

“Gak penting. Udah mending lo usap dulu tuh ingusnya.” jawabnya lalu berlalu pergi begitu saja.

Eunji reflek berteriak menahan “Tunggu!! Setidaknya gue perlu tau nama lo buat ngembaliin sapu tangan ini.”

“Sapu tangannya buat lo aja, toh kita belum tentu ketemu lagi.” lalu kembali melangkah pergi.

Akhirnya eunji menatap punggung pemuda itu yang semakin lama semakin jauh lalu menghilang dibelokkan.

Kemudian ia menatap sapu tangan di tangannya.


Ada bordiran nama tertulis cantik disana,

























OH SEHUN












Ehehhehehehehhe

Second Of Opportunity || Chanji✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang