06. Keputusan

916 106 7
                                    

Happy Reading...










Author POV

Seseorang mengangkat telfonnya dengan semangat...

"Bagaimana?"

"Gagal"

"Lagi?"

"Maaf."


Ia hanya bisa menghela nafas lemas,

"Apa dia tau?"

"Sejauh ini tidak, aku membuatnya serapih mungkin. lagipula aku menggunakan orang dekat kali ini."

"Baguslah, siapa orangnya?"

"Itu tidak penting. sekarang lebih baik kita berfikir untuk langkah selanjutnya, Bagaimana dengan rencana B?"

"Apa kau yakin?"

"Apa kau meragukanku?"

"Tidak bukan seperti itu, hanya saja ini menyangkut kehidupanmu. kau yakin?"

"Tenanglah, aku memang sudah merencanakannya sejak dulu."

"Tapi__"

"Sudahlah, aku akan mengurus semuanya. Kau urus saja JP. Aku harus pergi nanti kuhubungi lagi."

PIP

telfon mati bahkan sebelum dia menjawab apapun.

Ia menghembuskan nafas kasar,




"Semoga semua berjalan lancar kali ini."

***









EUNJI POV

       Sudah hampir dua minggu sejak Jaehyun kesini dan sudah hampir dua minggu pula sejak Sehun mengatakan tentang proyek itu.

Aku sudah mengambil keputusan tentang itu dan berusaha meyakinkan diriku bahwa itulah yang terbaik.

Aku juga sudah mengajak Jaehyun ke beberapa obyek wisata di London yang cukup terkenal.

Terkadang kita pergi berdua, beramai-ramai dengan Chen atau Kak Suho, terkadang juga kami mengajak Sehun sekalian.

Sehun tipe orang yang friendly jadi bukan hal sulit baginya untuk mudah dekat dengan siapa saja tak terkecuali Jaehyun. Terlebih mereka memiliki hobi dan club bola favorit yang sama.

Jaehyun merupakan fans klub bola asal Manchester Inggris dan ingin sekali menonton pertandingannya secara langsung.

Seperti hari ini mereka sedang menonton pertandingan bola klub tersebut.






"Kami pulang!!!!" Seru Jaehyun sambil membuka pintu apartemen.

Aku yang sedang menonton TV pun menoleh, "Kalian terlambat 10 menit." Ucapku sambil menatap jaehyun tajam.

"Aigoo... Kak kau seperti guru yang memarahi siswa yang terlambat saja." Jawab Jaehyun meledek.

Aku hanya melotot padanya. Sehun yang melihat itu hanya tersenyum.

"Tadi jalanan macet karena ada pawai suporter klub yang menang jadi perjalanan kami sedikit terhambat." Tutur Sehun menerangkan.

"Baiklah kali ini aku maafkan, tapi jangan harap lain kali."

"Kalau begitu aku permisi, aku masih harus menyiapkan keperluan untuk besok." Pamit Sehun.

"Kau tidak ingin minum teh dulu?"

"Tidak terima kasih, aku pamit yah." Ucap sehun lembut sambil mengusap pelan rambut Eunji kemudian berlalu.



Jaehyun melongo melihat wajah kakaknya memerah diperlakukan seperti itu bahkan diumurnya sekarang.

"Ehem... ada yang baper nih." Goda jaehyun,

Eunji kembali tersadar, ia berdehem beberapa kali. "Apaan sih, udah sana mandi! Bau ih..." sanggah Eunji seraya menutupi hidungnya.

Bukannya menuruti perkataan kakaknya, Jaehyun malah menjepit kepala Eunji dengan lengan kekarnya. Membuat aroma keringatnya menguar memasuki hidung Eunji lebih banyak.

"JAEHYUNNNN!!!!!"

Yang dipanggil malah tertawa kencang.

                            ***
























Saat ini aku, Jaehyun dan Sehun sedang berada di bandara.



"Kau sungguh yakin dengan keputusanmu?"

Untuk kesekian kalianya ia menanyakan itu lagi.

"Sangat. 100% sangat yakin."




"Diberitahukan kepada penumpang dengan tujuan...!"














"Baiklah jaga dirimu baik-baik, aku akan merindukanmu." Ucap Sehun seraya memelukku.






Yah saat ini kami sedang mengantar Sehun ke bandara untuk kepulangannya ke korea. Dan aku sudah memutuskan untuk tidak ikut.

Cukup berat memang untuk memutuskan ini tapi,,, sudahlah toh semuanya juga setuju dengan keputusanku.

Bahkan Kak suho  yang merupakan Direktur Utama perusahaan tempatku bekerja juga tidak memaksaku untuk mengikuti project tersebut.

jadi aku rasa ini yang terbaik.

"Kamu juga, jangan banyak begadang, makan yang teratur, dan nikmatilah waktumu dengan keluargamu disana. Aku tau ini saat yang paling kau tunggu-tunggu." Jawabku sambil membalas pelukkannya.

Sehun melepaskan pelukannya, kemudian beralih pada jaehyun. "Aku akan sangat merindukanmu nanti, mungkin jika kau pulang sebelum aku kembali aku akan menemuimu disana," Ucapnya seraya menepuk-nepuk punggung Jaehyun.

"Siapp!!! Aku juga akan sangaattt merindukanmu Kak, kau rekan fans terbaikku."

"Baiklah aku pergi." Pamit sehun kemudian melangkahkan kaki menjauh sambil sesekali menoleh dan tersenyum.

Setelah tubuh Sehun sudah tak telihat tertelan banyak manusia yg hilir mudik, kami pun memutuskan untuk pulang.

***






















































Tak berselang lama setelah keberangkatan pesawat yang ditumpangi Sehun, sebuah pesawat mendarat di bandara tersebut yang diikuti keluarnya serombongan Keluarga.





























"Halo"









"Baiklah, kami akan segera kesana." Jawab Jaehyun pada seseorang diujung telfon.








"Siapa Jae?" tanya Eunji yang sedari tadi memperhatikan jaehyun menelvon.

"Kak suho, dia menyuruh kita kerumahnya." jawab Jaehyun.



"Ahh pasti mengenai persiapan pernikahannya. Siapa suruh menikah kok mendadak, jadi banyak masalah deh." tebak Eunji sambil tertawa.

Ia mendapat kabar tentang pernikahan Suho sekitar seminggu yang lalu, meskipun cukup terkejut dengan keputusan sepupunya yang terkesan mendadak tersebut namun Eunji tetap mendukungnya. Ia paham betul betapa Suho sangat mencintai Irene selama ini.










"Mungkin." Balas Jaehyun sambil tersenyum penuh arti, kemudian melajukan mobilnya menuju kompleks perumahan kakak sepupunya.





















TBC

HAI HAI.... ADAKAH YANG MENANTIKAN CERITA INI?

SAMPAI JUMPA DI CHAPTER SELANJUTNYA...

Second Of Opportunity || Chanji✔️Where stories live. Discover now