02. Awal baru

1.4K 125 4
                                    

Happy Reading...










Eunji POV

Hidup dinegara orang bukanlah hal yang mudah. Jauh dari keluarga, sahabat dan orang-orang tersayang sebenarnya membuat ku tersiksa.

Tapi inilah jalan yang aku pilih, apapun resikonya harus aku terima.

Saking asyiknya melihat keindahan bintang di balkon aku tak sadar ada sebuah langkah mendekat,

hingga tiba-tiba

"Eunji," sebuah tangan menyentuh bahuku.



"Yak!!!" aku tersentak, sambil mengelus dada aku menoleh.

Dan muncullah seseorang dengan cengirannya.










"CHENNNNN!!!!!"

Orang yang disebut hanya menutup telinga sambil terkikik geli.

"Lo mau buat gua jantungan hah?!!"

"Hehe, maaf maaf." Jawabnya sembari mengacungkan dua jarinya.

Aku hanya mendengus mendengarnya. "Ngapain sih masuk masuk kamar orang? mana gak ketuk pintu lagi,"

"Hei jangan salah bu, gue udah ketuk pintu berkali-kali bahkan sampe tangan gue merah semua tapi lo-nya aja yang gak denger." katanya sambil menggosok-gosokan punggung tangannya yang tak merah sedikit pun.

"Oh ya? Masa?" tanyaku sambil melipat tangan didepan dada dengan pandangan menyipit.

"Yaampun ini anak gak percayaan banget sih sama sepupu sendiri. Lagian ngapain gue bo'ong coba? gak ada untungnya juga buat gue."

"Kalo emang bener lo ketuk pintunya kenapa gue gak denger? Bahkan lo jalan kesini aja gue gak sadar tuh."

"Makanya jadi orang jangan suka ngelamun. kesambet baru tau rasa lo. Gue kan kasian sama setannya harus masuk ketubuh gendut kaya lu."

"CHENNNNNNNN!!!" Aku benar-benar kehilangan kesabaran kalo ngadepin nih orang.

Dia cuma ketawa sambil menutup telinganya mendengar teriakanku.





"Ah gue tau, lo pasti ngelamun karna merindukan mereka lagi kan?"




Aku terdiam.



"Gue bener kan? lo sih batu jadi orang, dari dulu gue sama bang suho selalu nyaranin lo buat pulang. Tapi gak pernah satupun yang lo dengerin." ada nada kesal dalam perkataannya.


Aku menarik nafas dalam-dalam kemudian berkata, "Ok lupain aja semua itu. sekarang cepet jelasin apa alasan lo dateng kesini dan merusak sore indah gue."




Seketika tawanya berhenti dan tatapannya berubah serius.

Jujur aku merinding melihatnya.

"Ah ya gue sampe lupa," jawabnya sambil menepuk jidatnya.

"Gue kesini karena mau bilang ada seseorang yang mau ketemu sama lo," Dia memberi jeda sejenak.

















"Seseorang yang mungkin bisa mengobati rasa rindu lo sama mereka."








"Maksudnya???" tanyaku sambil menaikkan sebelah alis.







"Gue harap dengan kedatangan dia kesini, bisa mengurangi kerinduan yang lo rasain." tatapannya berubah sendu.





DEG


"Se-seorang y-yang dapat m-mengobati k-kerinduan gue???." Tanyaku gagap.





Dia mengangguk mantap.

Chen memang terkenal sebagai biang rusuh dan suka bercanda. Tapi dia selalu tau kapan saatnya bercanda dan kapan dia harus bersikap serius. Dan aku tahu betul saat ini dia sedang tidak bercanda, karena itu terlihat jelas dimatanya.

"S-si-siapa???." aku juga gak tau kenapa aku jadi gagap seperti ini.












"Dia." jawabnya sambil menunjuk ke arah pintu.











CEKLEK.

Pintu terbuka dan muncullah seseorang yang...

Badanku lemas seketika dan

TES

tanpa sadar air mataku jatuh.













"Chen-ah, D-d-di-dia... "








Tbc

See you...

Second Of Opportunity || Chanji✔️Where stories live. Discover now