03. Kejutan tak tertuga

1.1K 109 4
                                    

Happy Reading...






"Chen-ah di-dia..."

***














Dia berlari memelukku, sedang aku hanya bisa mematung tanpa membalas pelukkannya.

Tubuhku terasa kaku bahkan untuk sekedar mengangkat tangan membalas pelukannya.


Setelah beberapa saat dia melepaskan pelukannya, Menatapku yang sejak tadi hanya diam bak patung.





















"Kak ji". Dia memanggilku lembut.




Nafasku tercekat, air mataku mengalir deras.


Setelah 8 tahun berlalu, untuk pertama kalinya aku mendengar panggilan itu lagi. Panggilan dari adik lelaki yang sangat sangat aku sayangi.




















Aku mengangkat tangan untuk membelai wajahnya.

Tak kusangka dia tumbuh menjadi lelaki yang sangat tampan, bertubuh atletis. bahkan sekarang tingginya jauh diatasku, hingga aku harus mendongakkan kepala untuk membalas tatapannya.




Padahal dulu saat terakhir kali aku melihatnya dia masih menjadi bocah 12 tahun yang pendek dan bertubuh gempal.

"Jae-ya, apakah ini mimpi? atau cuma halusinasi?" Tanyaku lirih.

"Tidak noona, noona tidak sedang bermimpi ataupun berhalusinasi. Ini sungguh aku, Jaehyun, adik kesayangan noona." dia memegang tanganku yang masih membelai dipipinya,

"bahkan noona sedang menyentuh pipiku sekarang."


Adikku, adikku yang dulu aku tinggalkan.

Yang dulu aku biarkan menangis sesenggukan sambil berlari mengejarku hingga terjatuh didepan gerbang rumah hanya karena keegoisanku, kini ada dihadapanku.


Tuhan kalaupun ini mimpi, aku mohon jangan bangunkan aku bahkan untuk 1000 tahun kedepan.


Aku tersenyum menatapnya kemudian membenamkan wajahku pada dada bidangnya.

Memeluknya erat seraya menumpahkan semua rasa rindu yang selama ini kupendam dalam dalam.








Chen yang sedari tadi hanya diam ikut tersenyum haru melihatku berpelukan dengan Jaehyun.


Setelah sekian lama akhirnya lo bisa tersenyum tulus seperti itu lagi eunji-ah, gue harap dengan kedatangan Jaehyun kesini bisa sedikit mengobati luka lama yang selalu lo sembunyikan itu. Ucap Chen dalam hati.

***





Setelah acara peluk-pelukan haru tadi, sekarang kami sedang duduk diruang tamu apartemenku sembari menikmati teh buatan Chen.

"Jae bagaimana kabarmu? saat terakhir kali aku berkunjung kesana tinggimu masih setelingaku. tapi sekarang wah wah wah aku berasa pendek jika berdiri disampingmu." tanya Chen sambil menatap jaehyun iri.

Jaehyun hanya tertawa kecil menanggapinya, "Ah kau berlebihan kak, aku baik-baik saja kok selama ini. Ah aku juga tidak menyangka bisa setinggi ini sekarang."


"Aku jadi curiga kau sarapan potongan tiang setiap harinya." ucapnya seraya menyipitkan mata.

Kami semua tertawa mendengar candaan Chen.



"Jae apa kau akan lama disini?" tanyaku tiba-tiba.

Jaehyun menghentikan tawanya dan menegakkan tubuhnya.

"Ah tentu saja, aku sudah jauh-jauh kesini tidak mungkinkan sehari langsung pulang, aku akan disini selama 2 minggu kak. Tidak apa kan?"

"Tentu saja tidak apa-apa. apapun akan ku berikan pada adik kesayanganku ini." jawabku sambil mengajak rambutnya gemas.












"Sungguh? sungguh kakak akan memberikan apapun yang aku inginkan?" tatapan matanya berubah serius.








Entah kenapa aku merasa tidak nyaman mendengar pertanyaannya tadi,

"Ten-tentu saja."

















Dia memegang tanganku, kemudian berkata "Kak, aku sungguh ingin..."











Tbc

Hai aku kembali!!!✋✋✋

Second Of Opportunity || Chanji✔️Where stories live. Discover now