WoL - 13

990 123 4
                                    

2 bab nih aku kasih karena jarang up⬆
yeaayy😁 bahagia ga? bahagia dong pastinya... iyakan? iyain aja biar cepet.
Betewe aku kasih bonus pict sehun akuu nihh biar semangat bacanya liat dulu wajah aduhainya .hahai😆
Jangan terpesona ya, i know he's very handsome jadi ga perlu dibayangin kenapa ni anak ayam bisa ganteng bhadai kek gini nihh.




CEKIDOT!.




÷÷÷

Setelah mendapat telpon dadakan tadi sehun mulai panik karena tidak mungkin dia pulang begitu saja sedangkan esok harinya dia berjanji akan mengantar ayahnya chek-up.

"kenapa?" tanya ayah sehun ketika melihat anaknya itu bergerak gelisah setelah mendapat telpon tadi.

"ahh, tidak apa-apa hanya meeting dadakan karena sekretarisku lupa memberitahuku bahwa hari ini masih ada schedule yang harus aku lakukan tapi sayangnya aku sudah berada disini dan jauh dari seoul. Ya, jadinya mau tidak mau aku harus mengirim orang kepercayaanku untuk mengganti rapatnya kau tidak perlu ikut khawatir" jelas sehun sang ayah hanya mengangguk mengerti mendengar penjelasan sehun.

"ummm, sehun-ah bagaimana dengan usaha baru yang kau lakukan di bidang fasion apa berjalan lancar?"tanya ayahnya sembari melipat korannya dan menautkan kedua tangannya diatas meja makan yang sudah dibersihkan sehun yang sedang meneguk minumnya langsung menyimpan gelasnya diatas meja karena melihat nada dan wajah ayahnya yang mulai serius.

"ahh, itu saat ini kami sedang gencar mempromosikannya, kami juga baru menandatangani kontrak dengan salah satu model disana yang sedang naik daun dan mungkin peluncurannya akan diaadakan tahun depan. Doakan saja agar usaha yang sedang ku coba ini berjalan dengan lancar seperti usaha yang sebelum-sebelumnya" jelas sehun, ayahnya tersenyum bangga melihat kerja keras sehun yang mulai menghasilkan buah dan menepuk-nepuk bahu sehun tak lupa dengan senyuman menawannya. Dan mereka mulai mengobrol yang diselingi oleh tawa dari sehun maupun ayahnya.

"ada apa ini? kenapa bercerita tanpa mengajak ibu?"suara Ny.Oh dari pintu masuk ruang makan dengan kantong belanjaan disisi kanan dan kirinya yang lumayan banyak. Apa acaranya sepenting itu?

"belanjaan ibu banyak sekali."celetuk sehun yang tidak dijawab sama sekali oleh ibunya. Ibunya berlalu begitu saja kearah pantry dan menyimpan bawaannya disana lalu berjalan kearah meja makan dan duduk tepat didepan sehun.

"apa hari ini robert dan keluarganya jadi datang yah?"tiba-tiba perasaan sehun jadi tidak enak mendengar ibunya bicara seperti itu.

"tidak tau, dia bilang minggu lalu jika ada kesempatan akan datang mungkin tidak jadi"jawab ayahnya kelewat cuek sedangkan ibunya mendengus kesal mendengar jawaban sang suami.

"padahal aku berniat memperkenalkan sehun dengan shannon" celetuk ibunya yang membuat sehun melongo dan membatin ternyata dugaannya benar ibunya ada apa-apa dengan istri dari teman ayahnya itu. Dasar ibu-ibu.

"untuk apa ibu?"sela sehun dengan rengekannya.

"ya, mungkin saja kau akan cocok sehun! bukankah aku sudah bilang tadi tepat didepan kamarmu? dasar!" ujar ibunya jengkel.

"sudah berhenti! kalian ini sekalinya bertemu berantem nya terus bertemu" ayah sehun menyela dengan suara yang sedikit berteriak.

"yasudah kalau begitu ibu akan menghubungi diana apa mereka jadi datang atau tidak, dan aku akan langsung memasak makanan yang enak" ujar ibu sehun penuh semangat.

Waves of Life || PROSES REVISI (COMPLETED)Where stories live. Discover now