WoL - 5

1.1K 132 2
                                    

Ketika Baekhyun dan Chanyeol sudah mulai terkantuk-kantuk dan Sehun masih anteng dengan handphonenya, entah sedang melakukan apa, karena merasa lapar, Sehun bangkit berdiri untuk menuju dapur tetapi langkahnya terhenti saat mendengar suara nyaring dari handphone seseorang, dengan penasaran Sehun mempercepat langkahnya mengikuti suara itu.

"Kau?" Desis Sehun sinis ketika melihat siapa pemilik dari suara handphone, sedangkan Yoona hanya diam mematung ketika melihat Sehun sudah berada didepannya. Niatnya ingin menghindari malah mengundang.

"Sedang apa kau disini? Atau jangan-jangan kau teman dari orang yang mabuk tadi?" Tanya Sehun kepada Yoona dengan tatapan yang tajam.

"Jika iya memangnya kenapa? Ada masalah?" Jawab Yoona setelah mengumpulkan keberaniannya.

"Tidak, aku hanya kasihan saja padanya punya teman yang nyatanya seorang PEMBUNUH!" Ujar Sehun dengan penekanan di kata 'pembunuh' dan itu membuat Yoona merasakan hatinya seperti diremas, Yoona rasa dia harus membiasakan telingannya dengan ucapan pedas pria didepannya itu.

"aku bukan seorang pembunuh jika kau ingin tau! dan apa kau tidak bisa membedakan mana yang membunuh dan mana yang kecelakaan? kufikir kau tau itu tapi nyatanya.. kau hanya seseorang yang bodoh dan berfikiran sempit!"jawab yoona dengan sedikit berteriak karena kesal dengan ucapan sehun. Tanpa melihat kearah sehun lagi yoona langsung melenggang pergi ke kamar yang tadi dia tempati.

÷÷÷

Sumpah demi apapun harga diri yoona seperti diinjak-injak oleh laki-laki itu, mungkin karena yoona terbiasa hidup tanpa cela dengan segala pujiannya. Dia merasa sangat marah pada laki-laki itu,apa dia tau bahwa yoona harus meminum obat penenang setelah kejadian kecelakaan itu? hidup yoona yang sulit tambah sulit saja dengan adanya kejadian ini.. jika boleh memilih yoona lebih memilih mati saja dan beban fikirannya akan hilang.

ceklekk...

"yul, kau sudah bangun? apa masih pusing? kenapa kau bisa mabuk seperti ini? apa kau ada masalah?" berondong yoona kepada yuri sembari memegang bahu yuri

"bisakah jika bertanya satu persatu yoong?" tanya yuri yang pusing dengan semua pertanyaan yoona.

"baiklah kenapa kau bisa sampai seperti ini?" tanya yoona dan yuri hanya bisa menunjukkan muka memelasnya.

"kau tau yoong? sung hoon bilang dia akan pulang kemarin tetapi apa? dia sama sekali tidak pulang dan sekarang dia juga tidak mengabariku, aku sangat kesal padanya!" curhat yuri dengan tergebu-gebu

"kau lebih baik jangan berburuk sangka dulu, mungkin saja sung hoon oppa sedang disibukkan dengan pekerjaannya... kau harus mengerti itu yul, kau tau sung hoon oppa bukan laki-laki yang santai" jelas yoona, mungkin yuri bisa mengerti sedikit.

"ya aku tau itu, tapi... setidaknya dia menghubungi aku terlebih dahulu agar aku tidak mencemaskannya dan berfikir yang aneh-aneh!" jawab yuri dengan sebal. " ahh yoong, kita dimana?"tanya yuri kepada yoona.

" ah kita? kita sedang berada di tempat orang yang menolongmu, kau tau siapa yang menolongmu?" tanya yoona dan yuri menggelengkan kepalanya.

"chanyeol seorang seniman sekaligus pengusaha yang tampan itu yang sangat kau idolakan"ujar yoona, dan yuri menatap kaget kearah yoona dia benar-benar tidak menyangka.

"kauu... benarkah itu? ah aku sangat suka dengan suaranya yang sexy itu"tanya yuri dengan teriakan tertahan dan yoona langsung menggangukkan kepalanya sambil tersenyum geli

"ahh, aku tidak menyangka dia begitu murah hati untuk menolongku, padahal kami sama sekali tidak saling mengenal" lanjut yuri dengan mata berbinarnya dan yoona hanya menggelengkan kepalanya karena melihat tingkah laku yuri. Bukankah tadi dia sedang curhat dan terlihat menyedihkan? kenapa sekarang seperti ini? yoona langsung bergeridik ngeri.

Waves of Life || PROSES REVISI (COMPLETED)Where stories live. Discover now