"Darimana saja kamu?"

Sehun tidak menjawab, malah ia balik bertanya. "B-boleh saya duduk, ssaem?"

"Baiklah." Guru Shin mengangguk dan menyuruh Sehun untuk segera duduk dikursinya.

Sehun melangkahkan kaki ke tempat duduknya dan mulai fokus pada pelajaran.

Sedangkan Yeonjoo masih betah memperhatikan gerak gerik Sehun. Ia penasaran dengan lelaki itu, sangat penasaran malah. Mengapa dia selalu diam saat dirinya dipukul seperti itu.

Padahal jika dilihat-lihat tubuh lelaki itu tidaklah lemah. Dia mungkin bisa merobohkan lima orang sekaligus dengan tubuhnya yang besar.

Atau ada faktor lain yang menyebabkan dirinya menjadi seperti itu. Dan oh, kacamata barunya sudah terpasang sempurna dibatang hidungnya.

Seketika Yeonjoo melihat kacamata yang ada di laci meja. Sama persis dengan yang dipakai Sehun. Woah, berapa banyak lelaki itu memiliki kacamata yang seperti ini.

Setiap saat kacamata itu rusak, pasti dia selalu punya kacamata lain yang sama bentuknya.

"Kim Yeonjoo haksaeng."

Buru-buru Yeonjoo memasuki kembali kacamata itu. "Iya ssaem."

Semua pasang mata pada melihat kearahnya, tak terkecuali Sehun. Yeonjoo menatap guru Shin takut, ntah alibi apa yang akan dipakainya kali ini.

"Apa yang kamu lihat dibawah sana?"

Yeonjoo tertawa kikuk. "Saya mencari buku ssaem."

"Benarkah?"

Guru Shin berjalan mendekatinya dan melihat kearah laci meja Yeonjoo. Dan disana tidak ada buku yang dimaksud.

"Kamu berbohong?"

Yeonjoo memejamkan matanya. Sial, seharusnya ia tidak berbohong tadi. Pasti sekarang guru Shin akan meneriaki dan mengeluarkannya dari kelas.

"Baiklah." Guru Shin berjalan kembali ke depan kelas. Sedangkan Yeonjoo membuka mata dan menatap guru Shin heran. Dia tidak dihukum kan?

Teng Teng

Bel untuk istirahat telah berbunyi.

"Kalian boleh istirahat." Kalimat yang meluncur dari bibir guru Shin membuat Yeonjoo lega. Setidaknya ia tidak harus membersihkan ruang guru untuk saat ini.

Saat melihat guru Shin keluar dari kelas, Yeonjoo langsung segera melemaskan tubuhnya. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena ia melihat guru Shin kembali menampakkan dirinya.

"Kim Yeonjoo dan Oh Sehun keruang guru sekarang juga."

Bayang-bayang ia makan dengan enak dikantin pupus sudah. Yeonjoo berjalan pelan dibelakang guru Shin dengan Sehun disampingnya.

Yeonjoo menatap malas pel lantai dan ember itu. Sudah ia duga pasti ia disuruh membersihkan sesuatu. Tapi kamar mandi yang akan dibersihkannya saat ini sudah bersih.

Lihatlah, semuanya sangat bersih. Bahkan lantai nya bersih dan mengkilap. Jadi, bagian mana lagi yang harus dibersihkan olehnya?

"Tapi, ssaem-"

"Bersihkan saja."

Yeonjoo mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Lantas ia melihat Sehun yang membersihkan lantai dalam diam, walaupun disaat lantai itu sudah bersih.

Yeonjoo menghela nafas dan ikut membersihkan lantai dan juga mengelap wastafel kamar mandi.

Saat akan membersihkan jaring laba-laba diujung kamar mandi. Tak sengaja Yeonjoo menyenggol tubuh Sehun. Lelaki itu hampir saja terjatuh, tapi buru-buru Yeonjoo menahan kerahnya.

Jika saja lelaki itu jatuh, dipastikan tangannya yang dibebat itu akan terhantam dengan lantai kamar mandi.

Tapi, karena menahan kerah baju Sehun. Yeonjoo tak sengaja memukul kepala lelaki itu dengan sapu yang dipegangnya.

"Maaf."

Yeonjoo berjalan mendekati Sehun, saat melihat lelaki itu menutup rapat matanya. Apa dia sedang marah?

"Maaf." Sekali lagi Yeonjoo meminta maaf.

"Menjauhlah."

Satu kata bernada dingin itu berhasil membuat Yeonjoo terdiam. Ia menatap Sehun dengan ekspresi yang tak terbaca.

"Apa kau membenciku?"

Yeonjoo bertanya dengan tiba-tiba pada lelaki berkulit putih pucat itu. Ia harus mempertanyakan sifat lelaki itu ketika sedang bersamanya.

"Apa kau membenciku?" tanya Yeonjoo sekali lagi.

Yeonjoo menarik lengan Sehun, supaya melihat kearahnya. "Ya!"

Sehun menghentakkan tangan Yeonjoo yang ada dilengannya dan menghimpit gadis itu di pintu toilet.

"Ya, aku membencimu. Jadi jangan menggangguku."

Setelah mengatakan itu, Sehun menghempaskan pel lantai yang dipegangnya, lalu melangkahkan kakinya keluar kamar mandi.

Yeonjoo terpaku melihat itu.

🍥🍥🍥

komen dan votenya yo yo 😎
masukin library gih biar masuk notipnya;)

Fake [osh]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang