Bab 40

42.8K 2.3K 86
                                    

'Bisakah aku mencintainya?'  

 Entah sudah berapa kali pertanyaan itu membengkak memenuhi pikiran Jeff, tiap kali dia melihat Elena dengan perut buncitnya, di mana darah dagingnya tengah tumbuh. Puluhan helaan napasnya sendiri, tidak cukup membuat Jeff lega, pundaknya merosot jatuh bersandar pada jendela besar di kamarnya. Kebingungan semakin menghimpit terlebih saat ia melihat Ibunya, Sarah, duduk di atas kursi rodanya, bersisian dengan Elena.

Lekat menatap Sarah, Jeff pun seakan bisa melihat Elena di sana. Kedua wanita tersebut memiliki jalan cerita cinta berbeda, tetapi mengalami kesulitan yang mungkin hampir sama. Mengandung anak tanpa seorang pria di sampingnya, yah, itu mungkin saja terjadi jika dia tidak akan mau bertanggung jawab. Akan tetapi, Jeff, tidak. Sama sekali tidak akan membiarkan darah dagingnya kehilangan sosok seorang Ayah seperti dirinya. Selama dirinya sendiri masih hidup.

"Mom, apa yang harus kulakukan?"

"Apa yang kau inginkan, Jeff?" tanya Sarah menarik tangan Jeff ke atas pangkuannya, membuat Jeff mau tidak mau menekuk lututnya untuk berhadapan. Suaranya mungkin terdengar gusar, tetapi tidak dengan wajahnya yang tak acuh.

"Elena, Mom? Apa yang harus kulakukan dengan dia? Tidakkah aku harus bertanggung jawab padanya?" jawab Jeff dengan pertanyaan lain.

"Tentu saja kau harus bertanggungjawab, Sayang. Elena mengandung cucuku, anakmu Jeff. Apa lagi yang harus membuatmu resah?"

"Haruskah aku menikahi Elena, Mom? Wanita itu sudah cukup menderita karena aku? Tidakkah seharusnya dia membenciku?"

Sarah terdiam lama menatap bola mata Jeff yang kini jelas memperlihatkan isi hatinya. Iris biru yang menurun darinya, lebih seperti laut biru terdalam yang sepi dan dingin. Masa lalu mereka yang suram dan penuh kepahitan pastinya membentuk pribadi Jeff sekarang ini. Keras.

Sarah akhirnya menghela napas, menepuk punggung tangan Jeff berkali-kali. "Benci dan Cinta itu setipis benang, Jeff, jika Elena membencimu, kamu harus merasa sedikit senang berarti akhirnya dia akan cukup mudah mencintaimu jika kau berusaha lebih keras lagi. Tapi ... yang lebih sulit, saat dia bisa memaafkanmu dengan murah hati dan pergi begitu saja."

"Mom ...." Bibir Jeff terasa kelu, tidak ada kata yang bisa ia ucapkan cukup terkejut dengan penuturan ibunya. Kemudian tersenyum tipis, mengangguk setuju. "Yah, seharusnya Elena membenciku sangat banyak."

"Lalu bagaimana denganmu, Jeff? Apa kau mencintai Elena?" tanya Sarah seraya menyipitkan mata dengan segaris senyum tipis di bibirnya menyelidik.

"Apa aku pantas mencintainya, Mom?"

"Siapa yang bisa melarang Cinta, Jeff?" jawab Sarah yang membuat Jeff tidak bisa berkata-kata lagi.

****

Pembicaran Jeff dengan Sarah, Ibunya ternyata cukup membuat pikiran laki-laki itu terbuka dan tenang menghadapi hubungannya dengan Elena. Langkahnya tidak ragu lagi, mengganggu Elena yang sedang duduk nyaman -membaca buku- di ayunan taman sembari mengelus perut buncitnya dan juga tidak pernah berhenti bergumam pada bayi dalam kandungannya, membuat Jeff terkadang sangat penasaran dan bertanya-tanya apa yang sedang dilakukannya.

"Minumlah sebelum dingin!" ujar Jeff yang sudah meletakkan segelas jus di atas meja, tepat di depan Elena.

Suara itu tiba-tiba menyentak pikiran Elena, dia menatap segelas jus di hadapannya sebelum beralih pada sosok laki-laki yang sudah ikut duduk di sampingnya. "Jeff...."

"Hm," jawab Jeff berdeham.

"Kau tidak bekerja? Ini masih terlalu siang untuk pulang."

"Aku bosnya, tentu saja aku bisa pulang kapan pun aku mau," sahut Jeff arogan, dengan tarikan di sudut bibirnya yang tampak menjengkelkan di mata Elena. "Minumlah jusnya." Tunjuk Jeff dengan sudut matanya.

Baby, Pull Me Closer- E-BOOK DI PSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang