Bab 10

47.1K 2.4K 22
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 6 sore. Satu jam lagi dia akan pulang. Elena hanya bekerja dari pukul 11 siang hingga 7 malam. Setelah itu Robert yang akan mengambil alih pada shif malam.

Elena tidak tahu jika Robert adalah anak laki-laki Chaterine ketika mereka pertama kali bertemu. Awalnya Robert hanyalah laki-laki yang suka menggodanya tapi ternyata ada sisi lain yang membuat Elena terenyuh. Dia laki-laki yang baik. Robert selalu membantu Elena. Memberikan nasihat jika Elena melakukan kesalahan. Laki-laki yang cukup bertanggung jawab pada pekerjaannya. Serius dalam bekerja dan sepertinya juga mencintai keluarganya. Elena bisa melihat itu semua setelah bekerja selama satu bulan.

Chaterine memperlakukannya dengan baik begitu juga Peter. Mereka adalah pasangan suami istri yang baik dan romantis. Kalau bukan karena mereka, mungkin Elena belum menemukan pekerjaan yang cocok dengan kondisinya saat ini. Elena sangat berterima kasih dan berjanji pada diri sendiri untuk bekerja dengan baik.

Suara pintu kayu yang terbuka mengalihkan mata Elena dari gelas yang sedang dilapnya. Dia melihat seorang pelanggan laki-laki masuk. Laki-laki yang cukup tinggi dengan rambut pirang panjang sebahu. Pakaiannya sangat rapi dan berkelas. Kemeja berwarna putih tanpa dasi dengan jas biru tua dan celana bahan dengan warna serupa. Tampak berwibawa dan berkelas sekali. 

"Ada yang bisa saya bantu, Tuan?"  tanya Elena ketika laki-laki itu mendekati meja bar, tak lupa dia tersenyum ramah.

"Aku ingin memesan anggur seperti biasa," balas laki-laki itu.

Elena sedikit bingung. Dia tidak tahu anggur apa yang biasanya dipesan oleh laki-laki ini.

"Maaf, tapi jenis anggur apa yang biasanya Anda pesan, Tuan?"  tanya Elena lagi.

Laki-laki itu memandang Elena. Dia diam sejenak. Matanya meneliti Elena dari bawah ke atas berulang kali.

"Apa kau pelayan baru di sini?"  tanya laki-laki itu.

"Oh, iya benar."

"Bisakah kau panggilkan pemilik restoran ini, Nona?"  pinta laki-laki itu.

Elena pergi memanggil Robert ke dalam setelah menyuruh laki-laki tersebut untuk menunggu.

Setelah cukup lama mencari keberadaan Robert, ternyata laki-laki itu masih ada di luar dan belum kembali. Akhirnya Chaterine datang untuk membantu.

"Oh, Dear. Kau lama tidak ke mari."

Chaterine langsung memeluk laki-laki itu. Sepertinya mereka sudah saling kenal dan terlihat sangat akrab.

"Apa kau merindukanku Chaterine?"  tanya laki-laki tersebut.

"Tentu saja. Tapi, kau mungkin sedang sibuk."

"Apa dia pelayan baru di sini?"  laki-laki itu mengalihkan pandangannya ke arah Elena yang berdiri di balik meja bar.

Chaterine mengikuti arah pandangnya. Dia tahu siapa yang dimaksud.

"Oh, iya benar. Dia baru satu bulan di sini," jawab Chaterine sambil tersenyum.

"Dia cantik."

"Oh ya Tuhan, kau jangan menggodanya."

Elena berdiri tidak jauh dari mereka. Tentu saja dia mendengar percakapan antara Chaterine dan laki-laki itu. Pipinya sedikit merona ketika laki-laki bilang jika dia cantik. Elena paling tidak tahan dengan pujian. Pipinya selalu memerah jika ada yang memuji dirinya. Namun, Elena mampu mengendalikan diri dengan baik. Dia mulai sibuk kembali dengan pekerjaannya.

"Apa yang kau butuhkan kali ini?" tanya Chaterine dengan serius.

"Seperti biasa. Kau tahu apa yang aku butuhkan Chaterine." Laki-laki itu mengedipkan sebelah matanya.

Baby, Pull Me Closer- E-BOOK DI PSWhere stories live. Discover now