Bab 4

57.5K 3.3K 44
                                    

Jeff mengemudikan mobilnya dengan cepat menembus kepadatan jalanan New York. Dia butuh suatu pengalihan. Harinya sungguh kacau. Sialnya lagi, Jeff masih memikirkan perkataan gadis itu. Gadis yang dia tidak tahu namanya dan mengaku tengah mengandung anaknya. Gadis gila yang entah datang dari mana dan sayangnya cantik. Walaupun, dengan gaya pakaian yang tidak layak disebut pakaian untuk seorang gadis.

Mobil  BMW sport berwarna biru dongker itu terparkir apik di salah satu basemant apartemen mewah di Upper West Side. Kaki tegapnya melangkah menuju lift yang akan membawanya ke lantai 41 gedung tersebut.

Dengan tidak sabar Jeff menekan bel pintu sebuah apartemen berulang kali. Sampai seorang wanita dengan rambut hitam panjang bergelombang muncul dari balik pintu tersebut. Wanita itu hanya mengenakan gaun tidur tipis berbahan sutra dengan warna merah menyala. Senyum manis terukir jelas di bibir penuhnya. Tatapan memuja jelas terlihat dalam sinar matanya. Wanita cantik berkulit putih dengan wajah ovalnya.

"Aku merindukanmu."

Jeff menjatuhkan diri di dada wanita itu dan memeluknya dengan erat. Begitu juga wanita itu tidak akan pernah menolaknya. Dia adalah Marilyn Kenneth, tunangan Jeff. Tepatnya sebulan yang lalu mereka meresmikan hubungan tersebut.

Jeff masuk ke dalam apartemen sambil memeluk pinggang Marilyn.

"Kau terlihat kacau," ujar Marilyn. setelah mereka duduk di atas sofa.

"Yah, hari yang sangat kacau dan aku butuh penyegaran," ujar Jeff.

"Dan kau datang ke sini?" Wanita itu sedang bersandar di dada Jeff sambil memainkan kancing kemeja tunangannya dengan jari-jari yang kukunya dicat dengan warna merah menyala.

"Kau selalu tahu apa yang kubutuhkan, Sayang." Jeff menatap wajah tunangannya. Ada gairah yang harus dia lepaskan dengan segera. Desiran halus mulai merambati hati dan pikirannya.

"Kalau begitu, aku akan membantumu."

Detik berikutnya bibir mereka saling bertemu. Lidah mereka saling beradu dan menyeruak masuk ke dalam. Mencari sensasi yang membakar dahaga. Telapak tangan Jeff menarik tengkuk Marilyn agar lebih mendekat. Mencecap rasa manis bibir tunangannya. Sedangkan tangan yang satunya lagi mendekap pinggul ramping wanita itu. Kemudian dengan sekali sentak, tubuh Marilyn sudah berada di dalam gendongan Jeff. Kemudian berjalan ke arah kamar dan merebahkannya di atas ranjang. Jeff menatap lapar pada tubuh molek Marilyn.

Mata birunya menatap dalam, juga penuh nafsu pada sepasang bola mata indah milik Marilyn. Tangan kekarnya bergerak menyusuri kulit wajahnya yang lembut dan penuh kehalusan, ciri khas seorang wanita. Kini pandangan Jeff beralih pada sepasang bibir tebal yang sudah seringkali ia cecap. Sungguh manis, hangat dan menggemaskan
Wajah, mata, dan senyumannya yang indah membuat Jeff jatuh hati.

Jeff memang sudah tidak waras jika sudah berurusan dengan Marilyn. Dia bahkan rela menunda rapat puluhan juta dollar, hanya untuk bercinta dengan Marilyn ketika wanita itu baru saja mendarat dari Paris.

Marylin Kenneth adalah seorang super model profesional dunia. Wajah cantik dan tubuh ramping membuatnya banyak digilai laki-laki di seluruh dunia. Pesona Marilyn memang bisa membuat siapa saja bertekuk lutut. Tidak terkecuali Jeff.

Napas Jeff mulai memburu. Ciuman yang tadinya lembut berubah menjadi lebih kasar dan menuntut. Laki-laki itu mulai menyingkirkan apa saja yang menghalangi mereka. Apa pun yang melekat pada tubuhnya juga tubuh Marilyn.

Jeff butuh kepuasan dan pelepasan. Dia menginginkan Marilyn malam ini.
Hanya Marilyn yang mengerti bagaimana memuaskan hasrat Jeff.

Menit berganti menit semuanya menjadi lebih panas dan panas. Suara lenguhan sudah tak terhitung jumlahnya terdengar dari bibir Marilyn. Jeff menyukainya- sangat. Hasratnya sudah memburu dan tidak bisa dibendung lagi. Namun, tiba-tiba ada kilasan bayangan kejadian yang terlintas dalam ingatannya. Jeff mencoba untuk mengenyahkan  hal tersebut dan fokus pada wanita yang kini sedang merintih di bawahnya. Memasukinya dan membawa mereka meraih kepuasan bersama.

Baby, Pull Me Closer- E-BOOK DI PSWhere stories live. Discover now