Volume 45 - Are We Monster For Him

481 57 19
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Romantic Zero
Part 45

🔘🔘🔘

Bandara Incheon

Chan Yeol POV

Hal yang paling menjengkelkan di dunia ini bukanlah pekerjaan yang menumpuk. Semua bisa diatasi dengan kepala dingin dan dikerjakan perlahan. Dikerjakan secara runut seperti yang seharusnya. Nantipun akan selesai. Namun, menghadapi istri yang tidak bisa patuh pada keinginan suami. Sungguh cobaan paling terberat untukku.

Menggertak adalah keahlianku. Entah sejak kapan sifat itu ada dalam diriku. Aku tidak pernah takut melawan siapapun. Bahkan senior yang lebih besar dariku pun bisa kulawan dengan mudah. Didikan ala yakuza seolah mengalir dalam darahku yang makin memanas jika ditantang. Aku mengertak So Eun bahwa jika dia tidak menurutiku, maka kami berpisah saja dengan aku akan membawa Ren bersamaku. Mengingat dia sangat memanjakan Ren.

Aku begitu yakin dia tidak akan mau dipisahkan dengan Ren dan juga dengan terpaksa kupakai kekurangannya itu untuk melemahkannya agar dia tidak bisa membantah lagi. Riwayat sakitnya yang seharusnya tidak kubahas. Aku tidak punya cara lain karena itu point penting dia harus berpikir ulang jika ingin berebut Ren denganku di Pengadilan.

Tapi ternyata dia tidak semudah itu terkena gertakan. So Eun bukan lagi sosok lemah yang akan takut kehilanganku. Kesembuhannya membuat rasa cemburu besarnya sedikit berkurang. Bukan lagi sosok yang bakal putus asa jika tidak bersamaku. Aku rasa So Eun yang sekarang adalah sosok So Eun yang sebenarnya sebelum depresi yang tersembunyi itu muncul.

Mendadak aku merindukan sosok So Eun yang lemah hatinya. Ingin kulihat So Eun yang siap menangis jika kutinggalkan. Yang akan memohon agar aku tidak meninggalkannya. Yang berkata akan mengikutiku kemanapun asalkan selalu bersamaku. Tapi semua kata-katanya kemarin sungguh tidak terduga. Di luar jangkauan pikiranku.

Sekali lagi dia bilang padaku, bahwa dia bukan robot. Sepertinya aku juga tidak pernah bilang dia robotku. Apa dia berhalusinasi lagi hingga berpikir aku mengatakan itu? Dia bilang dia tidak bisa pisah selamanya dengan keluarganya. Aku juga tidak pernah bilang dia kupisahkan selamanya dengan keluarganya itu. Ada video call yang bisa mempertemukan mereka dan Kai bisa membawa mamanya ke Jepang, jika rindu Ren. Dan kalau bicara soal keluarga, bukankah aku ini juga keluarganya? Aneh.

Tapi So Eun tetap keras kepala.

Aku tidak tahu cara membuatnya untuk mengikutiku. Aku tahu permintaanku egois dengan menyuruhnya pisah dengan keluarga kandungnya itu. Tapi aku pun tidak bisa tinggal di negara yang membuatku sesak untuk bernapas. Setiap terbangun, hatiku terasa begitu ngilu hingga airmata akan selalu jatuh begitu saja. Jika Ren yang sedarah denganku tidak ada, maka, aku benar-benar merasakan tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini. Kecuali So Eun.

Kim So Eun.~~~~~~~~~

Aku mencintainya. Aku memang tergila-gila padanya tapi saat ini aku tidak bisa lagi menerima bantahannya itu. Akan kubuat dia menyusulku ke Jepang dengan aku pergi lebih dulu menuju negeri Sakura seraya membawa Ren. Yah, aku membawa Ren. Di saat kesempatan So Eun pergi ke Caffe, dimana dia akan berlama-lama disana untuk menghindariku. Aku sudah memesan tiket ke Jepang sebelumnya. Kupersiapkan passporku dan Ren lalu kukumpulkan pakaianku dan Ren dalam satu koper besar. Ku jemput Ren di sekolah playgroup disaat dia sedang bermain-main dengan temannya.

Aku sudah mengirimkan surat pengunduran diriku pada manager Twins Makers yang dijabat oleh paman So Eun dari pihak ibunya. Dia mengerti dengan alasan pengunduran diriku dan kuminta dia untuk tidak bicara apapun tentang kepergianku. Yah, paman kandung So Eun itu cukup tahu aku punya alasan kuat untuk pergi dari negara ini.

ROMANTIC ZERODonde viven las historias. Descúbrelo ahora