Volume 44 - Me or Your Family

533 59 19
                                    

Happy Reading, chingu 😁

Thanks vote and comment my fanfic.

Romantic Zero
Part 43

🔘🔘🔘

Bocah berusia 13 tahun tampak memandangi Teru-Teru Bozu atau boneka yang dirangkai dengan kain putih yang pada pangkal kepalanya diikat memakai tali dan terlihat gelantung di atas pohon

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

Bocah berusia 13 tahun tampak memandangi Teru-Teru Bozu atau boneka yang dirangkai dengan kain putih yang pada pangkal kepalanya diikat memakai tali dan terlihat gelantung di atas pohon. Bocah pemberani baru saja menaiki pohon yang tidak terlalu tinggi dan menggantungkan Teru-Teru bozu tersebut di pohon taman bermain.

Usai memasangnya tadi, ia turun dan menyanyikan lagu Teru-Teru Bozu dengan wajah serius.

"Teru-teru bozu, teru bozu
(Teru teru-bozu, teru bozu)

Ashitaa tenki ni shite o-kure
(Buat besok hari cerah)

Itsuka no yume no sora no yo ni
(Seperti Langit Dalam mimpi)

Haretara kin no kuzu ageyo
(Jika cuacanya cerah, saya akan memberikan anda bel emas)

"Kau percaya besok akan cerah?" Seorang wanita muda yang duduk di bangku taman dan memperhatikan bocah itu bertanya dalam bahasa Jepang. Merasa lucu bocah itu memasang Teru-Teru Bozu di musim semi.

Bocah laki-laki yang hanya mengenakan singlet hitam dan celana panjang berkaret merah itu menoleh pada wanita tersebut lalu mengangguk. "Aku percaya, karena nenekku bilang hujan tidak datang kalau teru-teru bozu digantung di pohon."

"Kenapa kau melakukannya?"

"Biar besok aku bisa lihat bunga sakura Miharu,"

Wanita itu tersenyum. "Kau anak yang pemberani, kau tidak takut padaku?"

"Aku tidak takut apapun," si bocah bersedekap tangan.

"Kau anak yang tampan," wanita itu mengusapi wajah anak laki-laki itu. Bocah itu terlihat heran. "Kenapa anda menangis?"

"Nyonya Eri, tuan muda ada di taman ternyata," seorang pria muda berkata pada majikannya dan kepalanya langsung digeplak oleh wanita yang dipanggilnya nyonya. Eri terlihat marah wajah Mamoru dipegang wanita tidak dikenal.

"Kau jaga bocah saja tidak becus Dae Chul. Kalau anakku diculik orang itu bagaimana? Dasar!"

"Maaf nyonya," Dae Chul membungkuk sopan.

"Kugantung terbalik kau nanti Dae Chul," Eri mengancam anak buahnya yang berusia 30 tahun itu lalu berlalu menghampiri anak yang dicari-carinya sejak tadi. "Mamo-chan, sudah berapa kali dibilang, jangan keluar rumah tanpa lapor, ugh, anak ini," Eri yang kesal menjewer telinga kiri caplang Mamoru dengan tangan kanannya.

"Gommene, Okkasan," Mamoru merintih sakit.

"Anda menyakitinya," wanita yang mengajak Mamoru mengobrol tadi tampak meringis. "Tahu apa kau, ini anakku. Jangan ikut campur! Kau jangan-jangan mau menculik anakku ya?" Eri mengedarkan pandangan dimana kondisi taman sepi. "Oooh benar juga. Kau manfaatkan situasi sepi taman ya, untung aku datang cepat,"

ROMANTIC ZEROOnde histórias criam vida. Descubra agora